Suara.com - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah melakukan studi kelayakakan (Feasible Study/FS) dan perencanaan fisik (Detail Engineering Design/DED) pembangunan jembatan Batam-Bintan di Kepulauan Riau.
Jembatan Batam-Bintan ini nantinya akan menjadi alternatif konektivitas dan pintu masuk bagi wisatawan mancanegara dari Singapura dan Malaysia ke Batam dan Bintan.
"FS dan DED belum sepenuhnya rampung. Sehingga kami masih memerlukan waktu untuk menyiapkan FS dan DED dengan seksama, terutama soal penentuan trase” ujar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV Bosar Passaribu saat mendampingi para anggota Komisi V DPR saat melakukan kunker kerja (Kunker) ke Tanjung Pinang, Kepri pada Kamis-Jumat (12 dan 13 Desember 2019).
BPJN IV sendiri memiliki wilayah tugas yang mencakup Provinsi Jambi dan Kepri. Bosar menjelaskan, pada rencana desain awal, jembatan tersebut dibagi menjadi tiga trase. Namun, saat ini trase diubah menjadi dua dengan dua alternatif. Trase pertama menghubungkan Batam-Tanjung Sauh sepanjang 2,123 kilometer.
Trase kedua alternatif 1 menghubungkan Tanjung Sauh-Bintan sepanjang 5,698 km dan alternatif 2, Tanjung Sauh-Pulau Ngiang sepanjang 495 m, lalu dilanjutkan Pulau Ngiang-Bintan sepanjang 4,793 km.
“Penentuan trase tersebut pun belum final. Terutama karena jembatan ini melalui laut yang terdapat palung-palung dalam. Kami sedang melakukan penelitian yang sangat detail. Tidak mungkin kan tinggi jembatan tidak bisa mengakomodasi kapal yang lewat,” sebut Bosar.
Mengenai skema pembiayan jembatan Batam-Bintan tersebut direncanakan akan dilakukan melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Dalam kesempatan yang sama Plt Gubernur Provinsi Kepri, Isdianto berharap pembangunan Jembatan Batam-Bintan segera terealisasi sebagai major project integrasi pembangunan infrastruktur di Kepulauan Riau. Menurutnya, jembatan tersebut nantinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, aksesibilitas, pariwisata, dan pemerataan pembangunan.
“Kami melihat pembangunan jembatan Batam-Bintan sebagai program dengan level urgensi teratas untuk menyokong kemajuan infrastruktur dan ekonomi di Kepulauan Riau,” ujar Isdianto kepada rombongan Kunker Komisi V DPR.
Rombongan tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V, Ridwan Bae. Adapun anggota yang ikut hadir diantaranya Andar Ahmad, Hasan Basri Agus, Ansar Ahmad, Tubagus Haerul Jaman, Andi Iwan Darmawan, Irmawan, Sofyan Ali, Joni Allen Marbun, Lasmi Indaryani, Syahrul Aidi Maazat, Bakri, Hanna Gayati dan Athari Ghauthi Ardi.
Baca Juga: Kementerian PUPR Siap Hadapi Arus Kendaraan pada Natal dan Tahun Baru
Sementara mitra kerja Komisi V DPR RI yang mendampingi, diantaranya Kementerian PUPR yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, Cipta Karya, serta Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW). Dia berharap nantinya bisa menyuarakan setiap usulan program prioritas Kepulauan Riau yang tidak mungkin bisa tertangani menggunakan APBD sehingga diharapkan mendapat bantuan dari pemerintah pusat.
Berita Terkait
-
Kementerian PUPR Siap Hadapi Arus Kendaraan pada Natal dan Tahun Baru
-
Tol Layang Japek Akan Dibuka, Kecepatan Kendaraan Masih Dibatasi
-
Tanggul NCICD Muara Baru Jebol, Gubernur Anies: Kita Support PUPR
-
Libur Natal dan Tahun Baru, PUPR Gratiskan Tol Japek II
-
Ini Daftar Tol Gratis Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism