Suara.com - Pengalaman setiap orang dalam mencari kerja tentu berbeda-beda. Kamu mungkin sudah dengar banyak cerita menarik dari pengalaman orang lain. Sayangnya dari cerita-cerita tersebut, bisa saja muncul berbagai macam mitos mencari kerja yang menyesatkan.
Meyakini mitos mencari kerja yang salah bisa bikin kamu patah semangat atau bahkan salah langkah, lho. Padahal, mencari pekerjaan itu seru dan penuh tantangan. Pasalnya, inilah saatnya kamu membuka peluang karier selebarnya sekaligus mengasah kemampuanmu dalam memasarkan diri sendiri.
Karena itu, yuk, ketahui berbagai mitos yang harus dipatahkan saat mencari kerja di bawah ini.
1. Menyebar CV bisa meningkatkan peluang dapat panggilan
Saat berburu pekerjaan, kamu mungkin akan menyebar CV-mu ke banyak perusahaan sekaligus. Harapannya yaitu semakin banyak CV disebar, peluangmu mendapat panggilan wawancara atau tes meningkat.
Strategi ini mungkin bisa membantumu memasukkan CV ke berbagai perusahaan, tapi tidak menjamin CV-mu akan dilihat oleh perekrut atau HR. Ini karena menyebar CV yang sama ke berbagai perusahaan yang berbeda justru akan menyulitkan perekrut untuk menilai kemampuan, latar belakang pendidikan, atau pengalamanmu yang paling sesuai dengan perusahaan tersebut.
Daripada menyebar CV sebanyak-banyaknya saat mencari info lowongan kerja terbaru, fokuslah pada perusahaan atau posisi yang memang sesuai dengan kemampuan dan pengalamanmu. Saat melamar, pastikan CV sudah kamu sesuaikan agar kamu dapat menonjolkan aspek tertentu yang memang sedang dicari oleh perusahaan yang kamu dambakan.
Jadi, kamu mungkin saja punya 5 versi CV dan surat lamaran yang akan dikirimkan ke perusahaan yang berbeda-beda. Melansir dari portal karier Monster, semakin relevan lamaranmu dengan kebutuhan perusahaan tersebut, peluangmu mendapatkan panggilan wawancara atau tes pun jadi lebih besar.
2. Kalau memang takdir, pasti bakal dapat
Kita memang harus optimis ketika mencari pekerjaan yang terbaik. Akan tetapi, jangan hanya mengandalkan takdir apalagi mitos mencari kerja. Ingat, mencari kerja harus dibarengi dengan usaha.
Dilansir dari The Muse, kamu juga harus bertemu dan kenalan dengan banyak orang di industri yang ingin kamu geluti, rajin follow-up setelah mengirimkan CV atau wawancara, melakukan riset perusahaan atau industri yang kamu incar, hingga meng-update lagi CV dan surat lamaranmu agar tetap relevan dengan perusahaan yang kamu tuju.
Baca Juga: Kena Modus! Berawal dari Lowongan Kerja, Menuju ke Hati
Jadi, jangan cuma mengirimkan satu lamaran lalu duduk diam menunggu takdir yang bekerja, ya.
3. Turunkan ekspektasi gaji agar dilirik perusahaan
Salah satu mitos mencari kerja yang masih banyak dipercaya yaitu kamu harus menurunkan ekspektasi gaji kalau belum juga dapat panggilan kerja.
Faktanya, selama kamu masih mematok angka yang wajar untuk industri atau posisi tersebut, tidak perlu menurunkan ekspektasi gajimu ketika ditanya perusahaan. Menurut LiveCareer, kamu malah akan membuatmu terlihat putus asa sehingga perusahaan jadi berpikir-pikir lagi sebelum merekrutmu.
Belum lagi kalau kamu akhirnya diterima, kamu mungkin jadi tidak ikhlas karena gajinya tidak sesuai dengan ekspektasi awalmu.
Jadi, kamu perlu melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui berapa rentang yang normal untuk pekerjaan tersebut.
4. Lamaran ditolak pasti karena kurang kualifikasi
Banyak pencari kerja jadi putus asa kalau lamarannya ditolak perusahaan, sampai merasa kecil hati dan sudah pasti kalah saing dengan kandidat lainnya. Padahal, apakah seseorang diterima di suatu perusahaan itu faktornya sangat beragam. Belum tentu alasannya adalah karena kemampuan atau pengalamanmu kurang.
Berita Terkait
-
Interview: Pernah Dibayar Rp 1,5 Juta, Adipati Dolken Mulai Jadi Sutradara
-
Interview: Indra Brasco, Si Pengusaha yang Balik ke Dunia Akting
-
Interview: Metamorfosa Gaya Bermusik Cinta Laura
-
Lowongan Kerja! Perusahaan Ini Cari Orang Perokok Ganja, Gaji Rp 42 Juta
-
Interview: Nasib Imam Darto Setelah The Comment Dibungkus
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto