Suara.com - Sepanjang November 2019 ekspor Indonesia ke China menurun cukup tajam yakni sebesar 6 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan, penurunan ekspor ke China tersebut membuat Indonesia kehilangan potensi nilai ekspor.
"Ke China turun 348 juta dolar AS, di sana yang turun paling besar adalah biji perak dan logam, bahan bakar mineral," kata Kecuk di Kantornya, Jakarta, Senin (16/12/2019).
Tak hanya ke China, Ekspor Indonesia pada bulan tersebut juga lesu ke Jepang, Taiwan dan Singapura, padahal negara-negara tersebut merupakan negara dengan langganan ekspor paling banyak di Indonesia.
Kecuk pun menyalahkan kondisi ekonomi global yang ia sebut sedang mengalami perlambatan ekonomi, sehingga mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia.
"Kita perlu ekstra hati-hati, karena perekonomian melambat, perdagangan internasional melambat, jadi permintaan turun. Jadi kita harus ekstra hati-hati ke depan," katanya.
Pada November ekspor Indonesia tercatat hanya 14,01 miliar dolar AS. Ekspor non migas turut berkontribusi pada lesunya ekspor bulan ini.
Sedangkan untuk industri pengolahan yang mengalami penurunan antara lain besi baja, logam, kendaraan motor, dan bubur kertas.
Ekspor Indonesia turun paling dalam ke China yang hanya tercatat 348 juta dolar AS.
Baca Juga: Data BPS: Ekspor Indonesia Jeblok Lagi di November 2019
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember