Suara.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai Holding BUMN Pupuk di usianya yang ke 8 mendoakan kebaikan bangsa Indonesia agar wabah COVID-19 atau virus corona dapat segera teratasi dan berlalu.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, dalam momentum 8 tahun ini, dirinya ingin mengajak seluruh insan Pupuk Indonesia Grup untuk saling mendoakan dan bergotong royong membantu Negara agar secepatnya bisa pulih kembali.
Aas mengungkapkan, terdapat tiga rasa syukur yang ingin dipanjatkan pada peringatan HUT Pupuk Indonesia kali ini. Pertama, kata Aas, tentunya rasa syukur akan tingginya semangat persatuan, kepedulian dan gotong royong seluruh masyarakat di tengah musibah COVID-19.
“Berbekal itu semua, kita harus yakin bahwa bangsa Indonesia pasti bisa segera melalui masa sulit ini. Kami bertekad menebar optimisme dengan tetap meningkatkan kinerja Perusahaan, terutama dibidang produksi dan penjualan, apalagi kehadiran pupuk sangat dibutuhkan dalam rangka ketahanan pangan nasional,” kata Aas dalam keterangannya, Jumat (3/4/2020).
Kemudian, rasa syukur yang kedua yakni syukur atas keberhasilan insan Pupuk Indonesia dalam mempertahankan kinerja positifnya di sepanjang tahun 2019.
Menurut Aas, kinerja perusahaan di tahun 2019 relatif baik dibandingkan rencana yang telah ditetapkan. Hal ini tercermin dari kinerja konsolidasi produksi, penjualan dan perolehan laba sepanjang periode 2019.
Sepanjang 2019, Pupuk Indonesia Grup telah memproduksi produk pupuk sebanyak 11.838.451 ton, setara 101,84% dari rencana sebesar 11.625.000 ton.
Hal itu disebabkan pabrik dapat beroperasi secara optimal dengan rate yang cukup tinggi. Perusahaan juga telah memproduksi amoniak sebanyak 5.906.382 ton yang mencapai 101,29% dari rencana yang sebesar 5.831.000 ton, serta asam sulfat dan asam fosfat masing-masing sebesar 849.510 ton dan 270.333 ton atau 99,94% dan 108,13% dari rencana.
“Kinerja produksi tahun 2019 relatif lebih baik dari tahun 2018. Hal ini tercermin dari peningkatan volume produksi sebesar 446.329 ton atau 2,42% dari tahun 2018. Peningkatan volume produksi salah satunya disebabkan pengoperasian pabrik Amurea II yang mulai komersil sejak Agustus 2018,” terangnya.
Baca Juga: Tahun Ini, Alokasi Pupuk Subsidi untuk Sumenep Meningkat dari Sebelumnya
Dalam hal efisiensi pemakaian bahan baku, Perseroan mencatatkan realisasi rasio konsumsi gas untuk urea sebesar 27,56 mmbtu/ton lebih efisien dari rencana 28,28 mmbtu/ton.
Sedangkan rasio konsumsi gas untuk amoniak sebesar 35,92 mmbtu/ton yang juga lebih efisien dari rencana sebesar 36,05 mmbtu/ton. Pencapaian tersebut disebabkan pabrik-pabrik beroperasi secara optimal sehingga dapat meningkatkan efisiensi konsumsi pabrik secara konsolidasi.
Selain itu, realisasi rasio konsumsi gas urea dan amoniak 2019 lebih efisien dari tahun 2018, dikarenakan penghentian operasional pabrik Pusri IV yang konsumsi energinya tinggi. Efisiensi ini penting dalam mengurangi beban pemerintah atas subsidi, termasuk untuk peningkatan daya saing produk Pupuk Indonesia Grup.
Dalam hal penjualan, Perseroan berhasil menjual produk pupuk dengan total capaian sebesar 12.604.778 ton atau 96,65% dari rencana. Penurunan penjualan ini lebih dikarenakan penyesuaian alokasi Permentan yang menjadi 8,8 juta ton dari rencana semula 9,5 juta ton.
“Sepanjang 2019 kami berupaya maksimal menjaga ketersediaan stok pupuk di seluruh daerah guna menghindari terjadinya kekurangan pupuk bersubsidi,” tegas Aas.
Pupuk Indonesia sendiri, selalu memprioritaskan pasokan pupuk untuk dalam negeri, khususnya untuk sektor tanaman pangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut