Suara.com - Harga emas dunia masih nyaman di kisaran level 1.700 dolar AS per ounce pada perdagangan Selasa kemarin karena langkah-langkah stimulus besar-besaran untuk meredakan pukulan ekonomi dari pandemi virus corona mengimbangi peningkatan sentimen risiko di balik pelonggaran pembatasan dan penguncian.
Sementara itu, logam autocatalyst palladium merosot sebanyaknya 5 persen ke level terendah sejak 24 Maret, yakni 1.747,31 dolar AS per ounce.
Mengutip Reuters Rabu (6/5/2020) harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi 1.705,57 dolar AS per ounce. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup turun 0,2 persen menjadi 1.710,60 dolar AS per ounce.
"Ada banyak aliran stimulus di sekitar sistem, bank sentral menjadi sangat longgar, suku bunga mungkin akan menjadi nol hingga akhir tahun dan pasar saham sangat fluktuatif. Jadi semua itu adalah penarik bagi emas," kata Edward Meir, analis ED&F Man Capital Markets.
Namun, optimisme umum dengan sejumlah ekonomi global dibuka kembali, yang bisa berarti suku bunga akan bergerak sedikit lebih tinggi, akan memperkuat dolar dan menekan emas, kata dia.
Pandemi itu, yang menekan pertumbuhan di seluruh dunia dan mendorong pemerintah untuk melepaskan langkah-langkah fiskal dan moneter untuk membatasi kerusakan ekonomi, menginfeksi sekitar 3,6 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 250.000 jiwa.
Emas cenderung mendapat keuntungan dari langkah-langkah stimulus yang luas dari bank sentral karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
"Emas terus mempermainkan level 1.700 dolar AS. Pelonggaran kuantitatif dan stimulus fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya memberikan latar belakang positif bagi emas, tetapi pasar fisik sangat lemah," kata analis Standard Chartered.
Baca Juga: AS-China Lanjutkan Perang Dagang, Harga Emas Makin Berkilau
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
AHY Ungkap Alasan Bandara Kertajati yang Dibangun Era Jokowi Sepi!
-
Emas Langka di Pasaran! Antam Ungkap Penyebabnya
-
Gagal Bayar Pindar: Lebih dari Sekadar Kredit Macet, Ini Dampaknya pada Karier
-
Harga Emas Naik Hampir Rp 100 Ribu: Antam Tembus Rp 2.736.000 per Gram di Pegadaian
-
Proyeksi IHSG Hari Ini Jelang Pengumuman BI Rate
-
5 Aplikasi KPR Digital untuk Keluarga Muda yang Baru Nikah, Simpel dan Banyak Promo
-
Bagaimana Cat Dibuat? Ini Penjelasan dan Mesin yang Digunakan
-
Tanggapi Sengkarut Utang Kereta Cepat, AHY: Saya Tak Mau Ada Polemik!
-
AHY Ungkap PR Prabowo Setelah 1 Tahun Menjabat: 9,9 Juta Keluarga Tidak Punya Rumah
-
AHY Enggan Buru-buru Bangun Tanggul Raksasa Jawa, Khawatir Anggaran Membengkak