Suara.com - Harga emas pada akhir pekan lalu kembali melemah, dipicu harapan tentang ekonomi yang dibuka kembali setelah penerapan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Mengutip Reuters, Senin (11/5/2020) posisi harga emas di pasar turun 0,5 persen menjadi 1,709.30 dolar AS per ounce setelah mencapai 1.722,56 dolar AS, tertinggi sejak 27 April.
Sedangkan emas berjangka AS turun 0,6 persen pada 1,715.10 dolar AS.
Adapun sentimen yang membuat daya tarik emas melemah yakni, data yang menunjukkan warga AS yang kehilangan lapangan pekerjaan pada bulan April mencapai 20,5 juta.
Secara keseluruhan ekonomi AS mengalami penurunan bulanan tertajam hingga menghancurkan ekonomi dunia.
"Meskipun jumlah pekerjaan jelas turun drastis, kita melihat sedikit optimisme bergerak maju dengan kembali dibukanya kegiatan ekonomi di AS secara perlahan," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Data nonfarm payrolls April diperkirakan bisa mengangkat pasar saham AS dan menambah optimisme dari berkurangnya ketegangan antara Washington dan Beijing.
Indeks Wall Street berada di jalur kenaikan, karena investor menyematkan harapan mereka pada rantai pasokan yang kembali ke jalurnya dan kebangkitan kembali belanja konsumen setelah beberapa negara bagian AS membuka kembali ekonomi.
Baca Juga: Melarat karena PSBB, Sopir Bus Doa Ibu Jual Emas Istri buat Beli Susu Anak
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
RUPSLB Bank Mandiri Mau Ganti Susunan Pengurus, Ini Bocorannya
-
Harga Emas Melejit di 2026, Masih Relevan untuk Investasi?
-
Asuransi Sinar Mas Bayarkan Klaim Kendaraan Rp1,07 Miliar Korban Banjir Sumut
-
SMGR Raih Skor 94,79 dari Keterbukaan Informasi
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian NRB Lewat Sinergi Pusat dan Daerah
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM