Suara.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) buka suara terkait naiknya tagihan listrik pelanggan. Dalam pernyataannnya Kementerian BUMN menegaskan tak ada kenaikan tarif listrik.
Pernyataan tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Arya Sinulingga yang mengemukakan, jika kenaikan tagihan listrik murni karena naiknya pemakaian listrik di rumah.
Ia juga melanjutkan, pada saat ada imbauan di rumah aja, maka semua anggota kegiatan praktis dilakukan di rumah mulai dari bekerja, belajar hingga beribadah.
Sehingga, tanpa sadar semua penggunaan listrik meningkat, akhirnya membuat tagihan listrik naik.
"Mungkin selama ini kita, nggak pernah pakai TV karena di rumah pakai TB. Atau ada yang pake AC biasanya cuma satu karena di rumah, mungkin AC-nya di tambah tiga sampai empat AC dipakai atau hal-hal lain. Mulai dari anak, orang tua, semua di rumah, semua bekerja dan sekolah akhirnya pemakaian listrik juga naik," ucap Arya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Menurut Arya, kenaikan tagihan listrik itu merupakan tagihan listrik yang belum tertagih pada masa di rumah aja. Karena, pada masa itu, PLN mengganakan hitungan pemakaian rata-rata.
"Setelah tiga bulan terakhir dia (pakai) untuk penagihan bulan berikutnya padahal sebenarnya bisa saja kita lebih makainya karena ada WFH itu. Nah kelebihan ini tidak ditagih oleh PLN sementara, karena mereka menghitung rata-rata," jelas dia.
"Pada bulan berikutnya lagi, karena masih teman-teman PLN belum ke rumah menghitung meteran secara langsung, secara fisik dipakai lagi oleh PLN rata-rata tiga bulan terakhir dipakai lagi," katanya.
Kemudian, kata Arya, setelah petugas PLN mulai ke lapangan dan mencatat ada kelebihan penggunaan, maka kelebihan itulah yang ditagih oleh PLN. Sehingga, hal itulah yang menyebabkan tagihan listrik naik.
Baca Juga: PLN harus Buka Posko Pengaduan Terkait Lonjakan Tagihan Listrik
"Pada bulan ketiga, teman-teman PLN datang ke rumah, dia (petugas) cek ternyata ada kelebihan, nah kelebihan ini lah, pada dua bulan sebelumya, pada satu bulan sebelumnya ditambah kelebihan bulan ketiga mereka jumlahkan ke atas. Jadi nambah, ada penambahan," katanya.
Berita Terkait
-
Said Didu Anggap Kenaikan Tagihan Listrik Tidak Rasional
-
Protes PLN, Netizen: Tukang Las Ditagih Rp20 Juta, Ngelas Kapal Induk?
-
Tarif Listrik Warga Membengkak, Anak Buah Luhut: Lapor ke Kami
-
Tagihan Listrik Rumahnya Melonjak, Fadli Zon: PLN Harus Transparan
-
PLN Akui Ada 6 Persen Pelanggan yang Tagihan Listriknya Naik Drastis
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!