Suara.com - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menganggap kenaikan tagihan listrik PLN sebagaimana laporan masyarakat sudah tidak rasional.
Hal ini diungkapkannya melalui cuitan di Twitter yang diunggah pada Rabu (10/6/2020).
"Dari laporan publik, sepertinya sudah tidak rasional lagi alasan PLN bahwa kenaikan tagihan listrik semuanya kerena kenaikan penggunaan," tulis Said Didu.
Ia berharap kenaikan tagihan listrik ini tidak ada kaitannya dengan upaya pemerintah yang membutuhkan dana besar guna membayar utang.
"Semoga bukan karena PLN butuh cash besar untuk bayar utang sehingga 'menaikkan' penggunaan lewat mark up catatan penggunaan listrik?" komentar Said Didu.
Cuitan Said Didu ini langsung mendapat banyak respon warganet.
Pantauan Suara, Rabu (10/6) siang, cuitan itu telah mendapatkan lebih dari 1.800 like dan 500 retweet.
BACA JUGA: Protes PLN, Netizen: Tukang Las Ditagih Rp20 Juta, Ngelas Kapal Induk?
Beberapa warganet menuliskan keluhannya. Sementara yang lain sependapat dengan cuitan Said Didu.
Baca Juga: Viral! Warga Kemayoran Terlibat Tawuran di Masa PSBB Transisi
"Bingung om tagihan bulan juni bisa gitu, padahal pemakaian sama aja ga beda jauh om," tulis @voel01.
"Kalau terbukti melakukan mark up, bukan kah itu sebuah kejahatan? Perbuatan kriminal?" tanya @teguhs1.
"Itulah kenapa kita harus selalu mencatat meteran kita tiap akhir bulan untuk bukti. Harus cerdas menyikapi situasi 'konyol' seperti ini," komentar @maertpc.
BACA JUGA: Tarif Listrik Warga Membengkak, Anak Buah Luhut: Lapor ke Kami
Untuk diketahui, PLN telah menegaskan kenaikan itu bukan karena tarif listrik melonjak, melainkan pemakaian listrik pelanggan yang lebih panjang.
Menurut Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono, terdapat tiga alasan yang membuat tagihan listrik. Pertama, setelah ada PSBB masyarakat pun berkegiatan di rumah, mulai dari bekerja hingga belajar.
Berita Terkait
-
Protes PLN, Netizen: Tukang Las Ditagih Rp20 Juta, Ngelas Kapal Induk?
-
Tarif Listrik Warga Membengkak, Anak Buah Luhut: Lapor ke Kami
-
Pembahasan Kenaikan Gaji Pimpinan KPK Diserahkan ke Pemerintah
-
Tagihan Listrik Rumahnya Melonjak, Fadli Zon: PLN Harus Transparan
-
PLN Jogja: Lonjakan Tagihan Disebabkan Masyarakat Lebih Sering di Rumah
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta