Suara.com - PT Pertamina (Persero) mengaku bersyukur atas pembayaran utang yang dilakukan pemerintah senilai Rp 45 triliun, meski begitu Pertamina mengaku masih menunggu sisa pembayaran utang yang belum sepenuhnya lunas.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, sebetulnya total utang pemerintah kepada Pertamina mencapai Rp 96,5 triliun, angka tersebut kata dia didapat dari kurun waktu 3 tahun ke belakang.
"Maka masih ada sisa Rp 51 triliun yang rencananya akan dibayar tahun depan," kata Nicke saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (29/6/2020).
Nicke mengatakan, sumber utang tersebut dikarenakan pemerintah belum melunasi kompensasi atau selisih harga jual eceran yang dilakukan Pertamina.
Adapun untuk rincian utangnya kata dia adalah sebagai berikut, tahun 2017 utang pemerintah sebesar Rp 20,78 triliun, tahun 2018 sebesar Rp 44,85 triliun dan tahun 2019 sebesar Rp 30,86 triliun.
Nicke menambahkan, rincian utang tersebut katanya sudah diverifikasi oleh Kementerian ESDM, diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan sudah disetujui Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Adapun pihak Pertamina hanya tinggal menunggu pencairannya saja.
"Jadi tinggal pembayarannya saja. Alokasinya sudah masuk juga di Kemenkeu," katanya.
Baca Juga: Gaji Komut Pertamina Lebih Besar, Ahok: Lebih Enak Jadi Gubernur
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Pembobolan Rp 70 Miliar di RDN BCA Akibat Serangan Siber, Pihak Ini Tanggung Kerugian Nasabah
-
Bahlil: Biodiesel Bikin Devisa Negara Hemat 40,71 miliar Dolar AS
-
Bahlil: Impor Minyak 1 Juta Barel per Hari Bikin Devisa Negara 'Bocor' Rp 776 Triliun per Tahun
-
Lewat NextDev, Telkomsel Cetak Technopreneurs Unggul dengan Kurikulum Inovasi Berbasis AI
-
Percepat Swasembada Pangan, Mentan Pastikan Indonesia Siap Hentikan Impor Beras
-
OJK: Kerugian Akibat Scam Tembus Rp 6,1 Triliun
-
Izin 190 Perusahaan Tambang Dibekukan, Bahlil: Hutan Rusak, Siapa Tanggung Jawab?
-
Naik 15,6 Persen, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Tembus 7,7 Juta Periode Juli-September
-
PP 39/2025 Terbit, Pemerintah Prioritaskan Stok Batu Bara untuk BUMN Energi dan Industri Strategis
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Akhirnya Ditutup Menguat Didorong Keperkasaan Rupiah