Suara.com - PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) melanjutkan strategi untuk mendongkrak kinerjanya. Strategi itu yakni dengan menggabungkan pendapatan usaha dari kontrak time-charter yang stabil dengan margin laba yang tinggi dari kerjasama dengan pool operator, didukung oleh tarif sewa internasional yang tinggi pada kuartal kedua tahun 2020.
Direktur Utama Buana Lintas Lautan Kevin Wong mengatakan, strategi itu membuat kinerja perusahaan meningkat signifikan dibandingkan kuartal pertama 2020 yang sudah kuat.
Selain itu, strategi itu juga menghasilkan EBITDA dan laba bersih yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal yang sama di 2019.
"Serta mencapai titik tertinggi baru. Dengan demikian, EBITDA pada tahun 2020 diperkirakan akan melebihi 2,5x dari tahun 2019 dan juga laba bersih akan meningkat 3,5x lebih tinggi dari tahun 2019," ujar Kevin dalam keterangannya, Kamis (16/7/2020).
"Mengingat kinerja cemerlang yang diperkirakan, nilai pasar kami saat ini masih belum sepenuhnya mencerminkan kinerja kami karena PER kami tetap serendah 3,0 - 3,5x dan EV/EBITDA serendah 3,5x - 4,0x," tambahnya.
Menurut Kevin, hasil yang lebih baik ini disebabkan oleh pertumbuhan armada yang berkelanjutan pada kuartal kedua tahun 2020 di mana BULL menerima 3 kapal besar tambahan, yang mengembangkan armada menjadi 33 kapal dengan total kapasitas sebesar 2,3 juta DWT. Faktor lain yang meningkatkan kinerja BULL adalah dampak positif dari pandemi COVID-19.
"Pandemi COVID-19 telah menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam permintaan tambahan untuk kapal tanker minyak untuk tempat penyimpanan minyak terapung dan sempat mencapai titik tertinggi dimana lebih dari 400 kapal tanker digunakan untuk penyimpanan minyak terapung pada puncaknya, yang merupakan sekitar 10 persen dari armada tanker global. Ini lebih dari mengimbangi penurunan konsumsi dan produksi minyak karena penutupan ekonomi dunia dan lockdown," jelas dia.
Dinamika ini, lanjutnya, tercermin dalam tingkat TCE yang melonjak di kuartal kedua 2020 dari tarif sewa rata-rata yang sudah cukup tinggi pada kuartal pertama tahun 2020.
TCE rata-rata untuk kapal tanker Long Range 2 (LR2) (kapal tanker ukuran sekitar 110,0000 DWT) meningkat sebesar 74,8 persen sedangkan TCE rata-rata untuk kapal tanker Handy (kapal tanker ukuran sekitar 30,000 - 40,000 DWT) turun menjadi 11,6 persen, sejalan dengan tren sebagian besar permintaan penyimpanan minyak terapung terkonsentrasi di segmen kapal tanker yang lebih besar.
Baca Juga: Kapten Kapal Tanker BBM Pertamina Asal Pakistan Positif Corona
Namun, dampak COVID-19 lebih luas daripada hanya pada konsumsi dan produksi minyak. Karena sebagian besar ekonomi dunia memasuki masa lockdown dan pelabuhan-pelabuhan tidak beroperasi, termasuk semua negara pembangun kapal dan reparasi kapal terbesar, seperti China, Korea, Jepang, Singapura, yang menyebabkan penundaan pengiriman kapal baru yang sedang dibangun serta docking pemeliharaan yang diharuskan berdasarkan peraturan.
Hal ini mengakibatkan antrian besar kapal yang harus melaksanakan docking pemeliharaan berhenti kerja sampai lebih dari 30 hari dalam beberapa bulan ke depan, setara dengan 5 persen dari armada tanker global.
Bahkan selama Juni saja jumlah kapal yang sedang melaksanakan docking pemeliharaan 84 persen lebih banyak daripada di bulan Mei 2020. Sebanyak enam VLCC sedang melaksanakan docking pemeliharaan selama Juni dibandingkan dengan hanya satu pada bulan Mei.
Mengingat besarnya pemulihan permintaan untuk kapal tanker dari peningkatan produksi minyak dan kendala ketersediaan kapal tanker karena kepadatan pelabuhan yang parah sebagai akibat dari pemulihan permintaan minyak yang cepat, kembalinya scrap kapal dan banyaknya kapal tanker yang akan berhenti operasi sementara untuk menjalankan kewajiban docking pemeliharaan.
"Tarif kapal tanker internasional diperkirakan akan tetap tinggi hingga akhir tahun 2020 dan berlanjut hingga tahun 2021," pungkas Kevin.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar