Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir banyaknya bandara di Indonesia yang berlabel Internasional. Ia meminta agar banyaknya jumlah bandara berlabel internasional ditelisik kembali.
Mantan Gubernur DKI Jakarta mengatakan, kekinian di Indonesia sudah ada 30 bandara internasional.
"Pertama, saya melihat bahwa airline hub yang kita miliki terlalu banyak dan tidak merata. Ini agar kita lihat lagi. Saat ini terdapat 30 bandara internasional. Apakah diperlukan sebanyak ini. Negara-negara lain saya kira nggak melakukan ini," ujar Jokowi.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Penerbangan Alvin Lie menyebut, justru yang membuat banyaknya bandara internasional adalah Presiden Jokowi.
Menurutnya, Jokowi pada saat itu sedang gembor-gembornya bandara Indonesia harus internasioanal, dalam rangka mendukung pariwisata.
"Justru pemerintah Jokowi mendobrak dibuat sebanyak mungkin bandara internasional, bahkan yang secara perhitungan tidak masuk pun dipaksa masuk internasional, hanya mengejar internasional seperti Banyuwangi, Silangit," ujar Alvin lie kepada wartawan, Kamis (6/8/2020).
Anggota Komisioner Ombudsman ini menuturkan, banyak persyaratan yang harus dilakukan untuk menjadikan bandara internasional.
"Bukan hanya statusnya dukungan imigrasi dukungan bea cukai, pengelolaan lingkungan ada syarat-syaratnya pengelolaan limbah, karantina dan sebagainya," jelas Alvin.
Alvin pun meminta, agar penerbangan internasional yang sebelumnya ada di Bandara Internasional dikembalikan. Sehingga, bisa mendatangkan banyak wisatawan.
Baca Juga: 8 Bandara Berpotensi Jadi Hub dan Super Hub, Ini Kata Alvin Lie
"Saya mendukung dikembalikannya rute internasional ada di bandara internasional, dan jangan diobrak abrik seperti sekarang," tukas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera