Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut, akibat pandemi virus corona atau covid-19 membuat usaha sektor transportasi terancam bangkrut imbas turun tajamnya keuntungan yang didapat di sektor tersebut.
Ia mengakui, bahwa virus corona membuat bisnis sektor transportasi alami kemerosotan sangat dalam.
Salah satunya, yaitu sektor transportasi udara yang diperkirakannya omset bisnis transportasi udara merosot 50 persen.
Menurutnya, kondisi ini tak hanya dialami Indonesia saja, banyak maskapai-maskapai negara lain yang terancam gulung tikar akibat pembatasan operasional.
"Harus kita akui, transportasi mengalami situasi yang parah, dalam prediksi penurunan omzet 30 persen bahkan sektor udara lebih dari 50 persen dan ini membuat ancaman bangkrut," ujar Menhub dalam sebuah diskusi secara virtual, Selasa (11/8/2020).
Menurut Menhub, merosotnya bisnis sektor transportasi memberi dampak yang dalam bagi berbagai sektor. Misalnya, pada sektor logistik yang ikut syok akibat pembatasan operasional dari para maskapai atau kapal.
"Juga sektor wisata, pergerakan ke tujuan wisata terganggu, bahkan ketakutan ini jadi momok bagi industri pariwisata. Kita bersyukur, 31 Juli Bali sudah buka diri untuk turis lokal, saya mohon bapak ibu promosikan kalau libur ke Bali saja," ucap Menhub.
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini menambahkan, terpuruknya sektor transportasi ini juga memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi yang juga terkoreksi -5,32 persen di kuartal II 2020.
Untuk diketahui, berdasarkan data BPS sektor transportasi menjadi penyumbang terbesar terhadap terkoreksinya pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu sebesar -1,29 persen.
Baca Juga: Menhub Bandingkan Transportasi Umum RI dengan Malaysia dan Singapura
Namun demikian, menhub meminta, pelaku usaha sektor transportasi tak menyerah dalam hadapi pandemi ini dan tetap beroperasi sesuai dengan protokol yang ditetapkan.
"Kondisi ini tak hanya Indonesia, negara digdaya juga alami masalah sama. Namun kita ngga bisa menyerah maka harus move on dengan kegiatan terukur untuk dorong transportasi yang menjunjung protokol kesehatan," tukas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
OJK Beri Syarat jika Himbara Mau Naikkan Bunga Deposito Valas
-
BPKN Ungkap Hasil Investigasi Sumber Air Aqua, Begini Hasilnya
-
Rebalancing Indeks MSCI Bawa IHSG Terbang ke Level 8.300 Pagi Ini
-
Vietjet Laporkan Borong 100 Airbus A321neo dan Mesin Rolls-Royce US$3,8 Miliar
-
Harga Emas Antam Tiba-tiba Naik Jadi Rp 2.287.000 per Gram, Meski Emas Dunia Turun
-
Kadin Bakal Kawal Target Ambisius Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Prabowo
-
Emiten Milik Grup Bakrie-Salim dan Prajogo Pangestu, BRMS-BREN Resmi Menghuni Indeks MSCI
-
Pengusaha Sebut 3 Sektor yang Bisa Jadi Andalan Ekonomi RI di Masa Depan
-
Pakar Sebut 2 Kunci Utama untuk Pemerintah Bisa Capai Swasembada Energi
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, BI: Konsumsi Rumah Tangga Makin Bergairah