Dalam jangka pendek, masyarakat Indonesia harus bisa mempersiapkan diri untuk bisa bertahan. Sedangkan, untuk jangka panjang, Indonsia harus bisa bertumbuh lebih cepat untuk mengejar segala ketertinggalan dengan bangsa-bangsa lain.
“Ketangguhan dan kemandirian bangsa di dalam menghadapi segala bentuk tantangan jaman, ternyata harus banyak dikerjakan oleh manusia-manusia Indonesia yang berprofesi sebagai insinyur,” ucapnya.
Menristek Bambang, berharap Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mampu mendorong sinergi triple helix untuk agar inovasi dapat berjalan.
“Kami berharap PII bisa mendorong sinergi triple helix berjalan mulus karena banyak anggota PII yang bergerak di sektor swasta maupun BUMN dan juga akademisi,” kata Bambang.
Saat ini, ia melanjutkan, inovasi dalam sektor teknologi informasi dan komunikasi menjadi prioritas. Teknologi informasi dan komunikasi mampu menjalankan less contact economy pada masa pandemi Covid-19 ini.
Less contact economy ditandai dengan adanya hyperconnectivity antar manusia melalui teknologi informasi dan komunikasi.
Dengan demikian, harus ada subsitusi kegiatan ekonomi yang konvensional menjadi digital.
“Revolusi industri 4.0 sudah berlangsung sejak sebelum pandemi. Tapi pandemi mempercepat terjadinya revolusi industri dan teknologi digital bisa menjadi jawabannya,” katanya.
Ilham Habibie, menambahkan sinergi yang dibutuhkan saat ini tak sebatas triple helix, tetapi juga quatro helix.
Baca Juga: Menikah di Tengah Pandemi, Ini Solusinya
Pasalnya, pemerintah perlu bersinergi dengan akademisi, swasta, juga civil society dalam melakukan inovasi.
Ia mengajak seluruh pihak untuk berinovasi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Dengan pasar yang besar, Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan produk dan jasa sektor TIK nasional
“Kalau tidak hati-hati, kita hanya jadi penonton di dunia 5G,” katanya.
Namun demikian, inovasi tak mungkin mendapat tempat di dalam negeri bila tak ada campur tangan pemerintah. Dia berpendapat perlu adanya komitmen pemerintah untuk menerapkan produk dan jasa nasional di seluruh wilayah Indonesia.
Ilham mencontohkan, Korea bisa memiliki industri mobil yang mendunia seperti Hyundai dan KIA karena nasionalisme rakyat Korea sangat tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai