Suara.com - Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia turun dari 50,8 di Agustus menjadi 47,2 di September 2020.
Mengutip keterangan pers Kementerian Keuangan, Kamis (1/10/2020) ini adalah penurunan pertama sejak bulan April dan menunjukkan aktivitas manufaktur yang melemah di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena masih tereskalasinya pandemi Covid-19.
Secara rata-rata, PMI pada kuartal 3 tahun 2020 yang sebesar 48,3 menggambarkan kondisi industri manufaktur yang masih menantang, meski sudah meningkat dibandingkan dengan PMI kuartal 2 tahun 2020 sebesar 31,73.
Adapun threshold netral PMI adalah di angka 50 (angka di atas 50 menunjukkan adanya pertumbuhan positif secara bulanan).
Secara lebih rinci, rilis PMI Manufaktur Indonesia pada September 2020 menunjukkan adanya aktivitas penjualan dan produksi yang dipengaruhi oleh PSBB di Jakarta pada pertengahan bulan September.
Lebih lanjut, penurunan terjadi di sisi permintaan baru (new order) meskipun penurunannya lebih lambat dibandingkan kontraksi yang pada Maret dan Juni saat puncak pandemi.
Penurunan penjualan berkontribusi pada kenaikan kapasitas berlebih (spare capacity) yang tercermin juga pada penurunan pekerjaan yang harus diselesaikan (backlogs of works) yang menghambat perekrutan tenaga kerja lebih lanjut.
Perusahaan juga mengurangi aktivitas pembelian dan stok guna melakukan efisiensi. Tekanan di biaya input didorong oleh depresiasi nilai tukar dan diikuti oleh rendahnya harga penjualan. Tercatat sejumlah perusahaan memberikan diskon untuk merangsang penjualan.
PSBB juga menghambat kemampuan penyedia bahan baku (supplier) untuk memasok input secara tepat waktu.
Baca Juga: 2 Pekan PSBB Jakarta Jilid II, Korban Tewas Kecelakaan Naik 40 Persen
IHS Markit yang mengeluarkan data PMI ini menjelaskan bahwa harapan mengenai output tahun 2021 sangat tinggi, tetapi optimisme tersebut akan sangat bergantung pada pengendalian pandemi.
PMI sebagai indikator yang memprediksi ekonomi ke depan (leading indicators) sejalan dengan tren indikator mobilitas yang telah mengalami perbaikan walaupun dengan akselerasi yang melambat, mengingat masih terdapat eskalasi penularan Covid-19.
Respons kebijakan pemerintah sudah on-track dan perlu diperkuat dalam penanganan Covid-19 terutama melalui peningkatan langkah TLI (Tes, Lacak, Isolasi) dan disiplin gerakan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak).
“Penguatan TLI oleh Pemerintah dan 3M oleh masyarakat sejauh ini merupakan bestpractice dalam mengendalikan Covid-19, serta melengkapi berbagai langkah perlindungan masyarakat miskin dan rentan terdampak melalui berbagai program perlindungan sosial serta dukungan terhadap dunia usaha agar dapat bertahan selama pandemi,” jelas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
4 Fakta Dim Sum Bonds (SUN Yuan) Indonesia Senilai Rp13,2 Triliun
-
2 Cara Cek dan Daftar DTKS Online untuk Mendapatkan Bansos Pemerintah
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Pemerintah Diminta Untuk Pikir-pikir Terapkan Kebijakan B50
-
Proyek Tol Serang-Panimbang Ditargetkan Rampung 2027
-
Prabowo Mau Kirim 500 Ribu Tenaga Kerja ke Luar Negeri, Siapkan Anggaran Rp 8 Triliun
-
BRI Perkuat Ekonomi Rakyat Lewat Akad Massal KUR dan Kredit Perumahan
-
PTBA Jajal Peluang Gandeng China di Proyek DME usai Ditinggal Investor AS
-
HUT ke-130 BRI: Satu Bank Untuk Semua, Wujud Transformasi Digital
-
Marak Penipuan Ponsel Bekas, Ini 8 Langkah Cerdas Agar Tak Jadi Korban