Suara.com - Harga emas dunia kembali turun 1 persen mendekati level 1.900 dollar AS per ounce di tengah data ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan.
Mengutip CNBC, Jumat (23/10/2020) harga emas di pasar spot turun 1,1 persen menjadi 1.903,16 dollar AS per ounce.
Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup anjlok 1,3 persen menjadi 1.904,60 dollar AS per ounce.
Data ketenagakerjaan AS menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun, meski jumlah keseluruhan masih relatif tinggi.
Dollar AS, sementara itu, bangkit kembali dari level terendahnya selama tujuh pekan terakhir, membuat emas lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lain, setelah Presiden Donald Trump menuding Partai Demokrat tidak ingin mencapai kesepakatan RUU bantuan virus corona.
Harga emas sepanjang tahun ini telah naik 25 persen akibat kekhawatiran akan pandemi virus corona atau Covid-19.
Kini, fokus bergeser ke debat terakhir calon presiden AS antara Trump dan saingannya dari Demokrat, Joe Biden, Kamis malam waktu setempat, menjelang pemilu 3 November.
Goldman Sachs sementara itu memperkirakan emas di kisaran 2.300 dollar AS per ounce pada 2021 dan mengatakan komoditas itu kemungkinan naik tahun depan.
Logam lainnya, perak merosot 1,7 persen menjadi 24,65 dollar AS per ounce, platinum turun 0,3 persen menjadi 883,96 dollar AS per ounce dan paladium melemah 0,8 persen menjadi 2.385,52 dollar AS per ounce.
Baca Juga: Turun Rp 1.000, Harga Emas Antam Dibanderol Rp 1.011.000 per Gram
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025