Suara.com - Sebanyak 14.000 ton garam industri di kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) belum terjual hingga saat ini akibat tak adanya investor yang mau membeli.
"Saat ini di semua gudang terdapat 14 ribu ton garam yang menumpuk. Dan ini belum terjual sama sekali, sehingga beberapa karung yang berisi garam ditumpuk sampai di luar gudang," kata Pjs Bupati Sabu Raijua Ferdy Kapitan ditulis Rabu (28/10/2020).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan potensi garam yang ada di Kabupaten Sabu Raijua yang menurut penilaian beberapa peneliti mampu membantu mengurangi impor garam dari nasional.
Ia mengatakan pemerintah provinsi melalui gubernur NTT Viktor B Laiskodat sudah menghubungi pemerintah pusat dan beberapa investor untuk membeli garam yang ada di gudang di Sabu Raijua.
Tentu saja, kata dia, dia berharap agar hal ini bisa segera terwujud karena dikhawatirkan sampai dengan Desember akan ada panen garam lagi yang jumlahnya bisa mencapai 5.000 ton.
"Kami perkirakan ini kan masih puncak-puncaknya panas. Kami perkirakan sampai Desember nanti akan ada beberapa kali panen lagi dan jumlah yang dipanen bisa mencapai 5.000 ribu ton, sehingga bisa mencapai 19 ribu ton nanti," tutur dia.
Ia mengaku bahwa tentu saja dengan adanya penambahan itu pihaknya akan kesulitan untuk mencari tempat untuk penampungan ribuan ton garam itu, karena sejumlah gudang sudah penuh.
Sehingga ia berharap agar dalam waktu dekat ini ada investor atau pengusaha yang bisa membeli ribuan ton garam itu sehingga tak menumpuk lagi di gudang.
Ia pun berharap agar pemerintah pusat bisa memberikan perhatian dengan memfasilitasi industri-industri yang menggunakan garam sebagai bahan baku sehingga bisa terjalin kerja sama dengan pemerintah daerah sehingga ada kepastian dalam hal pemasaran ribuan ton garam ini.
Baca Juga: Musim Kemarau Basah, Produksi Garam Rakyat Cirebon Turun Drastis
Ferdy juga menambahkan pada Agustus lalu juga pemda setempat sudah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi untuk menyampaikan kesigapan distribusi garam untuk memenuhi kebutuhan nasional. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut