Suara.com - Rektor Swiss German University, Dr. rer. nat. Filiana Santoso mengungkapkan, bahwa saat ini dunia memasuki industri 4.0 yang menghubungkan semua sistem fisik dengan proses virtual dan cyber.
"Saat ini, dunia sedang mengalami gangguan yang ditandai dengan indikator lebih sederhana (lebih mudah), lebih murah (lebih murah), dapat diakses (lebih terjangkau), dan lebih cepat," kata Filiana Santoso ditulis Jumat (6/11/2020).
Menurut Filiana Santoso, dalam dunia bisnis, perubahan mendasar terjadi di semua spektrum.
“Adaptasi atau mati! Mereka yang tidak beradaptasi akan mendapat masalah. Semakin cepat laju perubahannya, semakin berbahaya dampak dari sikap keras kepala mengambil cara lama dan cara pandang lama,” ungkapnya.
Filiana Santoso menambahkan bahwa pendidikan tinggi sebagai penyedia sumber daya manusia bagi industri harus menyesuaikan diri untuk memenuhi kebutuhan kompetensi Industri 4.0.
Transformasi digital dipandang sebagai suatu keharusan, karena melalui hal ini dapat dibentuk inovasi dan pengetahuan teknologi tinggi agar dapat membantu inisiatif bisnis atau meningkatkan teknologi untuk pertumbuhan di masa depan.
“Swiss German University (SGU) berpartisipasi dalam pendidikan untuk memberdayakan komunitas secara global. Dengan mengangkat individu dalam komunitas, SGU mendorong dan mendukung komunitas dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” tambahnya.
Menurutnya, pendidikan dan penelitian yang berkualitas akan menghasilkan teknologi, inovasi dan kewirausahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan dunia secara keseluruhan.
Sekadar informasi, Swiss German University bersama dengan Universitas Multimedia Nusantara dan Universitas Pelita Harapan telah menghelat acara The 2nd International Conference on Global Innovation and Trend in Economy (InCoGITE) 2020 dengan tema “Global Business Sustainability in New Normal Era: Challenges and Opportunities in Pandemic Covid-19”.
Baca Juga: Gus Ulil: RI Sering Pakai Istilah Revolusi Industri 4.0 Tapi Mindset Lama
Diadakan secara online, acara tersebut disiarkan langsung dari Swiss German University, the Prominence Tower, Alam Sutera, Tangerang, Indonesia.
InCoGITE 2020 cukup mendapatkan antusiasme tinggi. Hal ini terbukti dari adanya 80 artikel ilmiah yang telah disaring secara ketat.
Tidak hanya dari Indonesia, namun terdapat juga berbagai makalah yang dikirimkan dari Thailand, Yordania, Algeria, India, Malaysia, Singapura, dan Swiss.
Dalam perhelatan InCoGITE 2020, Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (MenristekBRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro serta CEO PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (TELIN) Sukardi Silalahi, juga hadir sebagai pembicara utama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025