Lebih lanjut Fendi menjelaskan, sebagai perusahaan yang menguasai lebih dari 80 persen jaringan gas bumi di Indonesia, kinerja PGN akan menjadi semakin stabil.
Apalagi dengan harga gas yang lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar lain, seperti minyak bumi dan batubara, PGN memiliki ruang yang besar untuk meningkatkan volume gasnya.
"Fundamental bisnis PGN akan tetap solid dalam jangka panjang. Penguasaan infrastruktur gas bumi dan tren peningkatan kebutuhan industri terhadap energi yang efisien akan menguntungkan PGN," jelas Fendi, host Podcast Investasi OmFin Channel.
Selain pipa minyak Rokan yang diproyeksikan beroperasi Januari 2022, PGN juga tengah menyelesaikan proyek pipa gas dari Gresik ke Semarang.
Pipa ini akan menyalurkan gas bumi diantaranya dari Lapangan Jambaran Tiung Biru di Bojonegoro untuk kebutuhan PLTGU Tambak Lorok, Semarang.
Keberadaan pipa Gresik-Semarang ini dapat dioptimalkan untuk memasok kebutuhan gas di sejumlah kawasan industri baru diwilayah di Jawa Tengah.
Tiga perusahaan BUMN, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), dan PT Perkebunan Negara (PTPN) IX, membentuk konsorsium untuk mengelola Kawasan Industri Terpadu Batang.
Sementara PT Jababeka Tbk., dan Sembcorp Development Ltd (Singapura) lebih dulu mengembangkan Kendal Industrial Parks yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada 14 November 2016.
Fendi menilai secara teknikal saham PGN masih berpotensi untuk menguat hingga level Rp 1.550 dalam jangka pendek (1-3 minggu ke depan). Bahkan secara Teknikal jangka menengah berpeluang mencapai resistance level 1650. Namun bagi investor yang menginginkan hasil investasi yang optimal, saham PGN lebih tepat untuk pilihan jangka panjang.
Baca Juga: Arcandra Ingin Pembangunan Infrastruktur Migas Ciptakan Efek Multiplier
Dengan stabilitas bisnis yang semakin terjaga dan posisi PGN sebagai bagian dari BUMN, selalu ada potensi dividen tahunan, maka profil Investasi saham PGAS memberikan efek risiko moderat dengan potensi dividen yield dan capital gain yang relatif tinggi.
"Sebagai penguasa bisnis gas bumi, PGN adalah pilihan investasi jangka panjang yang menarik. Apalagi sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara), PGN juga ditarget untuk membayar deviden setiap tahun," imbuhnya.
Dalam risetnya 14 Oktober 2020, UOB Kay Hian menargetkan harga saham PGAS hingga level Rp 1,530 per saham. Sementara riset Kresna Sekuritas dalam risetnya 12 Oktober merekomendasikan beli saham PGAS dengan target harga Rp 1,570 per saham.
Berita Terkait
-
Arcandra Ingin Pembangunan Infrastruktur Migas Ciptakan Efek Multiplier
-
Efisiensi Proyek Pipa Minyak Rokan, PGN Irit Rp 2,1 Triliun
-
BRI Beri Fasilitas Kredit dan Layanan Jasa Perbankan pada Pelanggan PGN
-
PGN Diminta Inovasi Bisnis di Bidang Penyaluran Gas
-
Bau Gas di Depok Buat Masyarakat Resah, Ini Penjelasan PGN
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam