Suara.com - DPR berharap, pemerintah sebaiknya menyalurkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) per bulan. Periode per tiga bulanan, yang saat ini dilakukan, dinilai terlalu lama.
"Karena kalau tiga bulan baru menerima uang, terlalu lama. KPM (Keluarga Penerima Manfaat) tidak ada uang dan akhirnya rentenir bisa masuk untuk meminjamkan uang," kata Ketua Tim Kunker Spesifik Komisi VIII, Samsu Niang, dalam sambutannya di Pendopo Kantor Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (19/11/2020).
Komisi VIII melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kota Surakarta untuk mengecek penyaluran bantuan sosial (bansos) PKH.
"Alhamdulillah, dari laporan KPM, tidak ada masalah. Penyaluran bansos PKH berjalan tepat waktu dan tepat sasaran," tambahnya.
Di bagian lain sambutannya, Samsu menyatakan dukungannnya terhadap komitmen Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara agar data penerima bantuan sosial dikaji ulang, sehingga tidak ada penerima bantuan yang sama dari tahun ke tahun.
"Jangan sampai penerima bantuan orangnya itu-itu saja.Saya juga berpesan agar para pendamping memastikan dalam proses pencairan bantuan mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kementerian Sosial (Kemensos), Rachmat Koesnadi mengatakan, untuk Jateng, penyaluran bansos PKH tahun anggaran 2020 total mencapai Rp 5,2 triliun bagi 1.572.687 KPM, sedangkan Kota Surakarta telah disalurkan Rp 59,4 miliar bagi 17.697 KPM.
"Untuk target graduasi bagi 1 juta KPM PKH secara nasional, pada Oktober telah mencapai 839.731 KPM atau 83,97 persen, " katanya.
Jateng telah menggraduasi 188.143 KPM atau 11,96 persen dari total KPM, Kota Surakarta menggraduasi 2.446 KPM atau 13,8 persen.
Baca Juga: Kemensos Launching Ruang Berkarya bagi Disabilitas
Berita Terkait
-
DPR Kritik Pangdam Jaya Copot Baliho Rizieq: Itu Urusan Satpol PP
-
Azis Syamsuddin Apresiasi Kominfo yang Tindaklanjuti Konten Negatif
-
DPR Apresiasi Pembangunan Rusunawa Institut Ilmu Al-Quran di Banten
-
Busyro Muqoddas Dkk Menggugat ke PTUN Minta Pilkada Ditunda
-
Menyoal Sanksi di Instruksi Mendagri, Begini Respon DPR RI
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok