Suara.com - Pemerintah melalui Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengklaim bahwa program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk melawan pandemi virus corona atau Covid-19 bisa menyelamatkan banyak masyarakat terjerembab dalam jurang kemiskinan.
Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PKAPBN) BKF Ubaidi Socheh Hamidi mengatakan, bila program perlindungan sosial yang ada di PEN tidak ada maka jumlah orang miskin akan meningkat akibat pandemi.
"Program perlindungan sosial mampu mengerem laju tingkat kemiskinan 2020 menjadi 9,69 persen dengan adanya perlinsos ini," kata Ubaidi pada webinar bertajuk Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021 yang diselenggarakan secara virtual, ditulis Selasa (24/11/2020).
Namun sebaliknya jika tidak ada program ini, lanjut Ubaidi jumlah masyarakat miskin akan bertambah, dari data yang ia miliki angka kemiskinan akan naik menjadi 10,96 persen bila bantuan perlindungan sosial melalui program PEN tidak disalurkan.
"Perlindungan sosial akan mampu menjaga konsumsi masyarakat miskin dan rentan miskin. Perhitungan kita diperkirakan 3,43 juta orang akan terselamatkan dari kemiskinan karena program perlindungan sosial PEN," ucapnya.
Informasi saja, realisasi penyaluran Program PEN telah mencapai 58,7 persen dari total pagu sebesar Rp 695,2 triliun hingga 18 November 2020.
Dimana realisasi khusus perlindungan sosial telah mencapai 82,4 persen atau sekitar Rp 193,07 triliun. Adapun realisasi Sektoral dan Pemda telah tersalurkan hingga 53,6 persen atau sekitar Rp 35,33 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen