Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program jangka panjang Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) sebagai langkah percepatan dan peningkatan ekspor nasional dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatanya menyampaikan pentingnya peranan pengusaha dan eksportir dalam membuka lapangan kerja secara luas.
"Kalau berbicara ekspor berarti kita bicara perluasan lapangan pekerjaan, karena itu menjadi konsen pemerintah agar manfaat ekspor ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat luas," katanya.
Menurut Mentan, pembukaan lapangan kerja dinilai tepat mengingat sektor pertanian memiliki peluang besar. Apalagi jika semua proses ekspor dikemas dengan mengedepankan kualitas produk jual.
"Peluang tersebut bisa dilihat dari hulu dan hilir. Dalam hal ini eksportir harus bisa berkompetisi secara serius dalam mempersiapkan produk jualnya. Artinya kuantitasnya kita jaga tapi kualitasnya juga tidak boleh kalah dengan negara lain," katanya.
Sebagai strategi ekspor, ke depan Kementan akan mendeteksi kebutuhan pasar dunia yang bisa dijadikan peluang Indonesia untuk mengekspor kebutuhan pasar global.
"Kami akan bekerjasama membangun peningkatan ekspor ini dengan Kementerian Perdagangan dan pengusaha-pengusaha di seluruh indonesia. Dari situlah kita bisa melihat peluang apa saja yang dibutuhkan oleh dunia," tutupnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan kekuatan besar dalam membuka banyak lapangan kerja ke depan. Terlebih, hampir setengah jumlah penduduk di dunia berada di kawasan Asia. Termasuk 3 negara besar seperti China, India dan Indonesia.
Menurut Presiden, situasi tersebut secara tidak langsung telah membuka peluang besar terhadap akses pasar di Asia dan Dunia. Karena itu, Ia berharap pengembangan sektor pangan dapat dilakukan secara cepat, terutama dalam merespons kemungkinan adanya krisis pangan akibat pandemi serta melonjaknya populasi penduduk dunia yang berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan pangan.
Baca Juga: Akademisi : Kementan Wujudkan Transparansi dan Dukung Pemberantasan Korupsi
"Kita harus melompat dengan cara-cara yang baru, dengan skala produksi yang lebih besar dengan peran sentral korporasi petani. Mengedepankan nilai tambah di tahap on farm maupun off farm, dan berbasis teknologi modern yang lebih efisien dan produktif," kata Presiden saat membuka Jakarta Food Security Summit (JFSS) ke-5 Tahun 2020 beberapa waktu lalu.
Presiden mengatakan, pandemi Covid 19 harusnya bisa dijadikan momentum tepat dalam membuka peluang pasar yang sangat besar. Karenanya, para pelaku usaha di sektor pangan wajib meninggalkan paradigma lama dan melompat maju dengan cara-cara baru.
"Pengembangan sektor pangan membutuhkan cara-cara baru yang inovatif, yang meningkatkan efisiensi proses produksi, pangan berkualitas dengan harga terjangkau, memperbaiki daya dukung lingkungan dan yang menyejahterakan para petani," katanya.
Berita Terkait
-
Membisu soal Kasus Suap Edhy, Prabowo Disebut Masih Syok dan Bingung
-
Mentan SYL: Genjot Produksi dengan Intervensi Sektor Hilir
-
Hari Ini Mau Digeledah KPK, Begini Kondisi Rumah Dinas Edhy Prabowo
-
Cari Bukti Baru, KPK Geledah Kantor dan Rumah Dinas Menteri Edhy Prabowo
-
ICW Kecam Tindakan KPK Umumkan Rencana Penggeledahan Kantor KKP
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram
-
IHSG Loyo Sepekan, Asing Bawa Kabur Rp 31,59 Miliar
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!