Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak muncul ke hadapan publik terkait keterlibatan Menteri Kelautan dan Perikanan non aktif Edhy Prabowo sebagai tersangka kasus dugaan suap ekspor benih lobster.
Menurut pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Prabowo tengah dalam kondisi syok.
Edhy bukan lah orang yang asing bagi Prabowo. Sebelum menjadi wakil ketua umum Gerindra, Edhy pernah dibiayai kuliah oleh Prabowo di Universitas Moestopo.
Bahkan Edhy juga menjadi sosok yang menemani Menteri Pertahanan tersebut selama tinggal di Yordania. Seiring berjalannya waktu, Edhy menjadi orang kepercayaan Prabowo.
"Prabowo masih shock, masih bingung, masih dalam dilema," kata Ujang saat dihubungi Suara.com, Jumat (27/11/2020).
Keduanya menjadi perwakilan Gerindra di pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi periode 2019-2024. Namun tak disangka, Edhy pun dicokok KPK karena dugaan kasus suap ekspor benih lobster.
Prabowo pun tenggelam dan sikapnya pun masih ditunggu publik hingga saat ini. Padahal sebelumnya Prabowo kerap menyampaikan narasi akan tegasnya terhadap praktik korupsi.
Ujang menilai seharusnya mantan Danjen Kopassus bisa menunjukkan kembali ketegasannya terhadap kasus korupsi.
"Harusnya sikapnya tegas, seperti dulu ketika kampanye Pilpres, siapapun yang korupsi dari kadernya ya dia yang penjarakan," ujarnya.
Baca Juga: Cari Pengganti Edhy Prabowo, Jokowi Diprediksi Tak Bakal Reshuffle Kabinet
Edhy ditetapkan sebagai tersangka bersama enam orang lainn, yakni stafsus Menteri KKP, Safri; Pengurus PT ACK, Siswadi; staf istri Edhy, Ainul Faqih; dan pemberi suap Direktur PT DPP, Suharjito.
Mereka juga telah dilakukan penahanan selama 20 hari terhitung sejak 25 November sampai 14 Desember mendatang.
Sementara dua tersangka lain yakni, Andreau Pribadi dan Amiril Mukminin baru menyerahkan diri ke KPK, Kamis kemarin. Mereka sempat menjadi buronan setelah lolos dari tangkapan penyidik KPK.
Untuk diketahui, dalam kontruksi perkara suap benih lobster, Edhy diduga menerima suap mencapai Rp 3.4 miliar dan 100 ribu dolar Amerika Serikat. Uang itu sebagian digunakan Edhy bersama istrinya untuk berbelanja tas hermes, sepeda, hingga jam rolex di Amerika Serikat.
Sebelumnya, KPK mengamankan sebanyak 17 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (25/11/2020) dini hari. Ada sejumlah lokasi penyidik mengamankan orang-orang tersebut yakni Jakarta, Depok, dan Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang.
Edhy dan istrinya Iis Rosita Dewi diamankan di Bandara Soekarno Hatta. Keduanya diringkus penyidik KPk setelah melakukan kunjungan di Hawai, Amerika Serikat.
Berita Terkait
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
KemenPPPA Dukung Arahan Prabowo Setop Kerahkan Siswa Sambut Pejabat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia