Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memproyeksikan pembangunan jalur kereta api dwi ganda atau Double-double track (DDT) Manggarai-Cikarang selesai pada 2022.
Proyeksi ini kembali ke target, setelah Menhub optimis pembangunan jalur kereta api itu selesai pada 2020.
"Kita harapkan DDT Manggarai - Cikarang bisa selesai semuanya pada tahun 2022," ujar Menhub dalam keterangannya, Senin (30/11/2020).
Menhub meminta dilakukan percepatan-percepatan, misalnya terkait pembebasan tanah dan penyiapan integrasi antarmoda lainnya misalnya dengan kereta jarak jauh, KRL dan juga dengan Bus Rapid Transit (BRT) seperti TransJakarta.
Saat ini Kemenhub tengah menyelesaikan proyek pembangunan Fasilitas Perkeretaapian Manggarai sampai dengan Jatinegara yang terbagi dalam dua tahap meliputi, pembangunan Stasiun Manggarai, Stasiun Jatinegara, Stasiun Matraman, jalur KA elevated mainland Manggarai - Jatinegara, gedung dan skybridge/Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di stasiun Manggarai.
Menurutnya, Stasiun Manggarai akan menjadi pusat stasiun KA di Jabodetabek karena semua rute kereta yang ada di Jabodetabek akan bersinggungan di Manggarai.
"Oleh karena itu kita siapkan jalur-jalurnya sendiri antara kereta jurusan Bogor, Bekasi, dan Kereta Bandara agar tidak saling bertumpuk," ucap dia.
Sebelumnya, Menhub sempat mengatakan, pembangunan double double track (DDT) mulai dari Stasiun Manggarai, Jatinegara hingga Cikarang sepanjang 35 kilometer akan mulai dioperasikan pada tahun 2020 mendatang.
Menurut Menhub, proyek prioritas jalur kereta api tersebut kini tengah dalam tahap finalisasi pengkajian.
Baca Juga: Penutupan Perlintasan Kereta Api Sebidang di Stasiun Palmerah
"Target kami 2020 sudah bisa beroperasi. Sekarang sedang tahap finalisasi,” ujar Budi saat ditemui di Stasiun Depok Baru, Depok, Jawa Barat, Sabtu (5/1/2019).
Ia menjelaskan, tujuan pembangunan DDT untuk memisahkan jalur kereta api jarak jauh, KRL dan kereta bandara di Stasiun Manggarai. Sehingga jadwal dan lalu lintas kereta bisa lancar karena sudah ada jalur tersendiri.
"Jadi kita akan memisahkan jarak jalur dari luar kota dengan yang dalam kota," ujarnya.
Menhub mengakui pembangunan DDT memakan waktu lama. Hal itu karena jam operasional KRL dimulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB. Sehingga waktu pengerjaan proyek hanya beberapa jam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah