Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melihat tingkat inflasi Indonesia ini masih rendah pada tahun ini. Bahkan, tingkat inflasi terendah dalam 6 tahun terakhir.
Ia meramal, pada tahun ini tingkat inflasi hanya sebesar 1,5 persen. Ini Jauh lebih rendah dibanding tahun kemarin yang hanya 2,72 persen.
Berdasarkan data BPS, jika dibanding 6 tahun terakhir rata-rata tingkat inflasi berada di level 3 persen.
"Outlook 2020 kita perkirakan inflasi 1,5 persen. Sangat rendah dalam 6 tahun terakhir. Jauh lebih rendah, single digit dan sangat rendah," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers secara Virtual, Selasa (1/12/2020).
Namun di sisi lain, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, inflasi yang rendah itu juga memberikan pada biaya-biaya yang ada di masyarakat juga rendah.
"Tapi kita tetap perlu berhati-hati melihat dari sisi demand yang harus perlu diperkuat," ucap dia.
Sebelumnya, BPS merilis laju Indeks Harga Konsumen sepanjang November 2020. Pada bulan tersebut terjadi inflasi sebesar 0,28 persen yang berarti daya beli masyarakat mulai pulih usai beberapa bulan terakhir mengalami deflasi.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan selama bulan November sejumlah indikator harga mulai mengalami peningkatan harga di 90 kota IHK yang di pantau BPS.
"Pada bulan November terjadi inflasi sebesar 0,28 persen kalau kita bandingkan dengan bulan lalu," kata Setianto dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (1/12/2020).
Baca Juga: Kunjungan Turis Asing ke Indonesia Oktober 2020 Turun Drastis
Itu berarti sepanjang tahun kalender ini laju inflasi sudah mencapai 1,23 persen persen, sementara secara tahunan sudah mencapai 1,59 persen.
Dari 90 kota IHK yang dipantau BPS ada 83 kota yang mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual yaitu sebesar 1,15 persen, sementara inflasi terendah terjadi di Bima 0,01 persen.
Sebaliknya deflasi tertinggi terjadi di Kendari 0,22 persen dan inflasi terendah terjadi di Meulaboh dan Palopo yaitu minus 0,01 persen.
Dengan inflasi November, maka tercatat inflasi telah terjadi dalam dua bulan terakhir. Hal ini menandakan adanya pemulihan daya beli masyarakat sudah mulai pulih usai ditekan pandemi virus Corona atau Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya