Suara.com - Maskapai Garuda Indonesia bakal mendistribusikan vaksin Covid-19 ke seluruh daerah di Indonesia. Dalam pengiriman vaksin Covid-19, Garuda Indonesia tidak mengutamakan faktor profit, melainkan lebih menjalankan tugas yang diembannya sebagai maskapai milik negara.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, bahwa sebelumnya maskapainya telah beberapa kali digunakan untuk mengangkut pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari beberapa negara dan juga menerbangkan Warga Negara Asing (WNA) ke negara asal mereka.
Dan terbaru, Garuda Indonesia mengangkut vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari China ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
"Kami mengharapkan semua pihak jangan melihat ini dari sisi bisnis yang menguntungan semata, karena tidak jarang dalam menjalankan misi kemanusiaan ini kami tidak memperoleh profit," ujar Irfan dalam keterangannya yang ditulis, Kamis (17/12/2020).
Irfan juga menjelaskan, untuk dapat mengangkut vaksin tersebut pihaknya telah melakukan persiapan cukup lama.
Bahkan pihaknya berhasil meraih Pharmaceutical Certificate untuk Pharmaceutical Good Distribution Practice (GDP), yang merupakan sertifikasi jaminan kualitas layanan angkutan kargo farmasi pertama bagi maskapai penerbangan di Indonesia.
"Dengan sertifikasi GDP ini, kami harapkan akan turut mendukung langkah pengembangan bisnis yang kami laksanakan, khususnya dalam penyediaan jasa angkutan yang safe & reliable untuk kebutuhan layanan serta distribusi kargo farmasi yang menjadi kebutuhan global pada masa pandemi ini," imbuhnya.
Dengan semua itu, kata Irfan Garuda Indonesia Group sangat siap jika dipercaya untuk mendistribusikan vaksin ini ke seluruh Indonesia.
Bahkan jika nantinya diperlukan mengangkut dengan jumlah besar pihaknya juga siap menyediakan penerbangan khusus, walaupun harus membawanya ke daerah pelosok di Tanah Air.
Baca Juga: Bos Garuda Klaim Kondisi Keuangan Maskapai Mulai Pulih
"Beberapa persiapan juga telah dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia, selain dari sisi angkutan yang siap dibawa ke rute yang dimiliki, maskapai ini akan latih para awak kabin bagaimana penanggananya saat membawa kargo tersebut," jelas dia.
Irfan juga mengungkapkan pendistribusian produk farmasi menjadi tantangan tersendiri karena memerlukan standar dan protokol yang ketat.
Kualitas safety dan security pada cargo handling, penerapan protokol higienitas produk, dan akurasi waktu pengiriman kargo menjadi bagian penting dalam rantai distribusi produk farmasi.
"Kami juga tentunya berharap sertifikasi ini juga dapat semakin memperluas portofolio bisnis kargo Garuda Indonesia melalui layanan angkutan kargo farmasi yang kami proyeksikan dapat menjadi potensi pangsa pasar yang menjanjikan kedepannya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Pemerintah Bidik Gig Economy Jadi Mesin Ketiga Pendorong Ekonomi Nasional
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Jelang Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun
-
Menko Airlangga Puja-puji AI, Bisa Buka Lapangan Kerja
-
Hans Patuwo Resmi Jabat CEO GOTO
-
Airlangga Siapkan KUR Rp10 Triliun Biayai Proyek Gig Economy
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Pabrik VinFast Subang Digeruduk Massa Sehari Usai Diresmikan, Minta 'Jatah' Lokal
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Investor ADRO Dapat Jatah Dividen Rp 4 Triliun, Kapan Mulai Cair?