Suara.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengklaim kondisi keuangan maskapai mulai pulih setelah dihantam pandemi Covid-19. Hal tersebut dilihat dari kerugian yang menurun.
Ia mengungkapkan, pada Kuartal III tahun 2020 sebesar 368,4 juta dollar AS, lebih rendah dibandingkan kuartal II sebesar 599,9 dollar AS.
"Ini ada peningkatan yang cukup baik dari kuartal to kuartal. Laba rugi kita masih dalam posisi 368,4 juta dollar AS," ujar Irfan dalam public expose secara virtual, Selasa (15/12/2020).
Mantan Direktur Utama PT INTI (Persero) ini menuturkan, penurunan laba itu didorong dari kinerja sektor kargo dan pesawat carter yang gemilang.
Irfan merinci, pendapatan kargo pada kuartal III naik dari 49,2 juta dollar AS menjadi 61,3 juta dollar AS. Sedangkan, pendapatan bisnis carter juga alami peningkatn dari 16,2 juta dollar AS menjadi 25,4 juta dollar AS.
"Seperti saya sampaikan tadi, jumlah penerbangan kargo kita jauh melampaui tahun lalu tapi kalau kargo sudah mendekati peningkatan cukup drastis bulan Oktober dari bulan Mei," jelas dia.
Kendati demikian, sebut Irfan, pendapatan dari penumpang belum menunjukkan kenaikan yang begitu drastis pada kuartal III yang meraih pendapatan sebesar 105,7 juta dollar AS.
Ia menuturkan, jumlah penumpang pesawat terus alami kenaikan setiap harinya dari 500 ribu pada kuartal II menjadi 1,5 juta penumpang di kuartal III.
"Dari sisi penumpang sudah mendekati 700 ribu per bulan. Jadi kalau kita maintenace, kita berharap kondisi ini mulai membaik dari waktu ke waktu," pungkasnya.
Baca Juga: Mangkir Dipanggil, KPK Jemput Paksa Eks Petinggi Garuda Indonesia
Berita Terkait
-
Ekuitas Jiwasraya Minus Rp38,6 Triliun Hingga Akhir November
-
Mangkir Dipanggil, KPK Jemput Paksa Eks Petinggi Garuda Indonesia
-
Soal Pesawat Bermasker, Dirut Garuda: Jadi Cerita ke Anak Cicit
-
Maskapai Garuda Indonesia Pasang Masker pada Moncong Pesawatnya
-
Resesi di Depan Mata, Lakukan 3 Hal Ini Agar Kondisi Keuangan Tetap Aman
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius