Suara.com - Migrasi penyiaran televisi dari analog ke digital ternyata bisa memberikan sumbangan pada perekonomian Indonesia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memproyeksi migrasi ke digital bisa berkontribusi Rp 443,8 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Direktur Penyiaran Kominfo, Geryantika Kurnia mengatakan, proyeksi itu sesuai hasil kajian Boston Consulting Group dan Kominfo.
Selain menambah PDB, migrasi ke digital juga bisa menambah 181 kegiatan usaha baru, membuka 232 lapangan kerja baru dan meningkatkan pajak maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak ( PNBP ) sebesar Rp 7 triliun.
"Hanya industri pertelevisian yang masih menggunakan siaran analog. Televisi digital bukan berarti siarannya melalui streaming, tetap televisinya masih tetap Free-to-Air dan tidak perlu berlangganan. Hanya perlu memasang decoder," ujar Geryantika dalam webinar yang ditulis Jumat (18/12/2020).
Menurut Geryantikan, saat ini migrasi penyiaran televisi ke digital telah diatur dalam Undang-undang (UU) Cipta Kerja. Dalam UU tersebut, paling lambat migrasi harus dilakukan pada 2 November 2022.
Dalam hal ini, beberapa vendor siap untuk menyediakan decoder. Pemerintah, lanjutnya, akan berusaha membuat harga decoder seharga Rp 100.000 per unit.
"Nanti, TV digital akan di-support internet dan bahkan berteknologi 5G. Mungkin nantinya juga TV-TV di rumah bisa hilang," ucapnya.
Geryantika menuturkan, saat ini terdapat 728 stasiun televisi yang harus bermigrasi ke digital. Selain itu, infrastruktur televisi tersebut juga harus bermigrasi ke digital.
Baca Juga: Hotman Paris Sindir Ada yang Sebar Fitnah demi Masuk Televisi
"Tugas kami setidaknya harus memindahkan 58 persennya ke infrastruktur digital," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
BPJS Ketenagakerjaan Peroleh Anugerah 5 Stars Gold dalam GRC & Leadership Award 2025
-
Batal Jadi Komisaris Bank BJB, Helmy Yahya: Ada Dirjen Kementerian Mengadu ke OJK Tentang Saya!
-
Historis Harga Bitcoin Naik 96 Persen Pasca Pembatalan Shutdown Pemerintah AS
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Makin Dekat dengan Rakyat, BRImo Digunakan 44,4 Juta User dengan Transaksi Rp25 Triliun per Hari
-
Investasi Rp6,4 Triliun di GOTO Diselidiki Kejagung, Intip Perkembangan Terbarunya
-
5 Cara Menagih Utang yang Susah Bayar Tanpa Bikin Hubungan Retak
-
Sumbang PDB Nasional, Sektor Pertambangan Jadi Penggerak Ekonomi Lokal di Berbagai Daerah
-
Bank BRI, BNI, Mandiri Kompak Gelar RUPSLB, Apa yang Dibahas?
-
Wamenprin Sebut Investor Siap Merelokasi Pabrik Bajanya ke RI, Pengusaha Menjerit: Jangan Pro Asing!