Suara.com - Keberhasilan uji coba vaksin Covid-19 mendapat respons positif dari masyarakat di seluruh dunia. Banyak pihak merasa optimis jika vaksin corona tersebut bisa meningkatkan kekebalan tubuh seseorang yang pada akhirnya akan menghentikan pandemi Covid-19.
Salah satu vaksin yang menjadi pusat perhatian dunia ialah Sputnik V yang diproduksi oleh para ilmuwan Rusia di bawah payung lembaga Institut Penelitian Gamaleya. Para ilmuwan Rusia meyakinkan bahwa vaksin Sputnik V mampu memberikan perlindungan dan kekebalan tubuh dari COVID-19 selama dua tahun.
"Vaksin kami dibuat di platform yang juga digunakan untuk vaksin Ebola. Data eksperimental yang diterima saat itu menunjukkan bahwa vaksin serupa akan menawarkan perlindungan selama dua tahun, mungkin lebih," kata Profesor Alexander Gintsburg dikutip dari The Sun, Selasa (22/12/2020).
Kelapa Institut Penelitian Gamaleya ini menambahkan bahwa tingkat efektivitas vaksin Sputnik V mencapai 96 persen di mana empat persen sisanya tidak lebih dari pilek, batuk, dan demam ringan. Dia menjamin paru-paru penerima vaksin tidak akan terpengaruh.
Laporan yang disampaikan oleh Alexander Gintsburg tersebut tentu merupakan kabar baik bagi seluruh masyarakat di dunia. Apalagi, sebuah studi yang dimuat di New England Journal of Medicine melaporkan bahwa mayoritas vaksin virus corona hanya bisa melindungi tubuh seseorang dari virus selama kurang lebih tiga bulan.
Misalnya, vaksin virus corona buatan Moderna. Studi tersebut menyebutkan bahwa pada awalnya tubuh membentuk antibodi, namun antibodi itu akan menurun dalam beberapa minggu setelah vaksin virus corona diberikan.
Selaras dengan studi tersebut, Gintsburg memprediksi durasi perlindungan vaksin Pfizer buatan Amerika Serikat maksimal lima bulan.
Upaya ekstra keras yang dilakukan para ilmuwan Rusia juga dibarengi dengan gerak cepat pemerintah Negeri Beruang Putih tersebut. Teranyar, Pemerintah Rusia menyebut telah mendaftarkan vaksin COVID-19 Sputnik V ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan pihaknya mengharapkan vaksin Sputnik V dapat digunakan negara mitra Rusia untuk mengatasi pandemi Covid-19, termasuk Indonesia. Sejauh ini Vaksin Sputnik V telah didaftarkan di beberapa negara di dunia seperti Brasil, India, dan Belarus.
Baca Juga: Pemkab Lebak Pastikan Tak Anggarkan APBD Untuk Vaksin Covid-19
Apalagi, Presiden Joko Widodo telah menjalin komitmen kerja sama kesehatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada April 2020 lalu. Kala itu kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerja sama guna mengatasi pandemi Covid-19.
"Saya ingin menegaskan kembali bahwa Rusia siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia," pungkas Dubes Vorobieva.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025