Suara.com - Vaksin digadang-gadang menjadi game changer pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional dari tekanan yang cukup berat dari pandemi virus corona atau Covid-19.
Namun ekonom senior dari Indef Faisal Basri meminta pemerintah tidak hanya mengandalkan vaksin saja dalam proses pemulihan ekonomi.
"Ekonomi dalam kondisi turun kalau kita lihat sektor pariwisata yang paling terdampak, transportasi, airlines minus 15 persen, akomodasi minus 10,71 persen. Oleh karena itu walaupun kita berharap banyak, jangan mengandalkan pada vaksin,” kata Faisal dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Minggu (3/1/2021).
Menurut dia, krisis kali ini berbeda, karena dipicu oleh pandemi secara global yang berdampak begitu luas kepada seluruh aspek kehidupan, baik ekonomi maupun sosial, sehingga kata dia proses pemulihannya tidak sembarangan dilakukan.
“Penyembuhan harus dengan pola pikir baru, lintas disiplin, dan melibatkan semua pemangku kepentingan,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis bahwa perekonomian Indonesia pada 2021 akan jauh semakin baik karena adanya vaksin.
“Sumber dari persoalan adalah masalah kesehatan, dimana kepercayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan (sosial dan ekonomi) menurun, sehingga game-changer -nya adalah vaksiniasi," kata Airlangga.
Menurut Airlangga, proses vaksinasi akan menyelesaikan 2 persoalan sekaligus, yakni kesehatan dan kepercayaan publik untuk kembali beraktifitas dan berkegiatan sosial.
"Dengan hadirnya vaksin 1,2 juta dosis di Indonesia (salah satu negara di ASEAN yang pertama mendapat vaksin), memberikan harapan dan kepercayaan masyarakat, karena Pemerintah berhasil mendapatkan akses terhadap vaksin yang sudah dirintis sejak awal pandemi di Maret 2020 yang lalu," katanya.
Baca Juga: Dihantam Corona, Sektor Pariwisata Global Rugi 730 Miliar Dolar AS
Di sisi yang lain, pelaksanaan Undang-Undang Cipta Kerja merupakan reformasi struktural yang sudah lama ditunggu dan diyakini sebagai akselerator pertumbuhan perekonomian Indonesia, yang salah satu tujuan utamanya untuk mendorong penciptaan lapangan kerja melalui pemberian kemudahan berusaha dan investasi.
“Penciptaan lapangan kerja sangat mendesak untuk dilakukan, karena 70 juta dari 130 juta angkatan kerja di Indonesia masih bekerja di sektor informal. Apalagi Indonesia memiliki potensi Bonus Demografi dalam 10 – 15 tahun ke depan, sehingga peningkatan investasi sangat penting untuk penciptaan lapangan kerja,” papar Ketua Umum Partai Golkar ini.
Pelaku pasar meyakini implementasi Undang-Undang Cipta Kerja akan memberikan banyak kemudahan berusaha dan kepastian pengelolaan investasi hingga tingkat pemerintah daerah.
Saat ini penyusunan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Cipta Kerja terus dilakukan dengan membuka partisipasi masyarakat dan stakeholders dan seluas-luasnya. Dukungan koordinasi yang kuat antara parlemen dan pemerintah, juga menjadi kunci dalam keberhasilan pelaksanaan Undang-Undang Cipta Kerja.
Pemerintah baru saja mendatangkan 1,8 juta vaksin Sinovac tahap dua. Sehingga total vaksin Sinovac yang berada di Indonesia saat ini sebanyak 3 juta vaksin.
"Ini merupakan pengiriman batch kedua setelah pengiriman batch pertama sebesar 1,2 juta dosis pada tanggal 6 Desember 2020. Dengan ketibaan ini, maka telah kita dapati 3 juta vaksin Sinovac yang berada di Indonesia," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (31/12/2020).
Berita Terkait
-
Dihantam Corona, Sektor Pariwisata Global Rugi 730 Miliar Dolar AS
-
Penyebaran Corona Masih Tinggi, Ekonom: Jangan Promosi Wisata
-
Corona Masih Mengancam, Sandiaga Uno Diminta Tak Promosi Wisata
-
Jelang Tutup Tahun Anggaran PEN Baru Cair 72,3 Persen
-
Realisasi Pemulihan Ekonomi Nasional Capai 98,54 Persen Setara Rp 125 T
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Perencanaan dan e-RDKK yang Tepat Jadi Kunci Optimalisasi Penyerapan Pupuk Subsidi di Aceh
-
RI Resmi Punya Pembangkit Listrik Paling Canggih Se-Asia Tenggara
-
Bahlil: Permen Minerba akan Prioritaskan UMKM dan Koperasi Lokal, Bukan dari Jakarta
-
Purbaya Minta Tak Perlu Ada Wamenkeu Baru: Dari Pada Saya Pusing
-
Dirut BSI Tunggu Menkeu Purbaya untuk Jelaskan Penyerapan Dana Titipan Pemerintah
-
Investasi Makin Mudah, BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
-
Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Mengandung Etanol
-
Kandungan Etanol di BBM Pertamina Bikin Heboh, Ternyata Sudah jadi Tren Global