Suara.com - Rencana merger Gojek dengan Tokopedia diyakini akan memperluas ekosistem ekonomi digital. Diharapkan menjadi bagian penting dalam pemulihan perekonomian Indonesia karena bisa menciptakan efisiensi sekaligus peluang baru bagi jutaan UMKM.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memperkirakan mergernya perusahaan digital karya anak bangsa itu akan membantu dalam mendorong UMKM tetap berkembang di tengah situasi terdampak pandemi seperti saat ini.
"Sebab akan ada di bawah satu platform yang besar," kata Josua ditulis Selasa (19/1/2021).
UMKM dengan lini bisnis makanan, menurut Josua, yang selama ini ditengahi oleh Gojek akan mampu memasarkan produknya ke pelanggan Tokopedia.
"Sementara UMKM yang berdagang di Tokopedia akan mampu memasarkan produknya melalui Gojek,” ucapnya.
Sehingga diyakini merger keduanya akan memperluas pasar dari UMKM yang sudah bernaung selain mempercepat proses digitalisasi UMKM. Proses pemasaran UMKM bisa lebih terbantu eksposur dan daya jangkaunya terlebih karena Gojek dan Tokopedia adalah aplikasi digital yang paling banyak pengguna aktifnya di Indonesia.
"Tidak hanya perluasan pasar, UMKM di Tokopedia juga diperkirakan akan terbantu dengan fasilitas pengiriman yang dikelola oleh Gojek,” Josua menambahkan.
Jutaan UMKM yang tergabung di Tokopedia nantinya dapat memanfaatkan infrastruktur logistik express atau pengiriman cepat yang telah dibangun Gojek.
Dengan begitu maka diharapkan terjadi efisiensi di ekosistem ekonomi digital Indonesia. Ketika hal tersebut terjadi maka yang diuntungkan bukan hanya pelaku UMKM tetapi juga konsumen atau terjadi surplus konsumen yakni manfaat lebih yang dirasakan konsumen dari sebuah kegiatan ekonomi.
Baca Juga: Merger Tokopedia - Gojek, Apa Untung dan Rugi untuk Kita?
”Di jangka pendek, merger ini cenderung akan membantu berbagai jenis UMKM menghadapi masa pandemi. Meskipun diperkirakan dampaknya pada perekonomian Indonesia secara umum masih terbatas,” terangnya.
Seperti diketahui, Gojek dan Tokopedia dikabarkan sedang dalam tahap finalisasi merger. Penggabungan kedua entitas itu disebut-sebut akan menciptakan kekuatan besar dengan valuasi sekitar USD 18 miliar atau berkisar Rp 250 triliun.
Selain tahap administrasi, keduanya juga disebut-sebut sudah melakukan perbincangan dengan pemerintah terutama Menteri Koordinator Perekonomian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Krim 'Seupil'! Quality Control Biskuit Roma Dikritik Habis oleh Siswa, Mayora Diminta Tanggung Jawab
-
Dari Desa untuk Negeri, Farida Farichah Resmi Dampingi Ferry Juliantono di Kemenkop
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Agustus 2025
-
Dapat Suntikan Dana dari Trump, Inggris Buka 7.500 Lowongan Kerja
-
Izin Jiwasraya Dicabut OJK, Begini Kabar Baru Nasib Nasabah Dana Pensiun
-
Update Harga Sembako Hari Ini: Bawang Merah Putih Turun, Daging Ayam Masih Mahal?
-
Capek Cetak Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles