Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah pada Senin pagi ini (5/4/2021) dibuka menguat tipis terhadap dolar AS dibandingkan penutupan Jumat pekan kemarin.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp 14.520 per dolar AS, sedangkan penutupan Jumat pekan kemarin yang berada di level Rp 14.525 per dolar AS.
Penguatan itu berlanjut, terpantau pada pukul 09.30 WIB nilai tukar rupiah menguat 11 poin atau 0,08 persen dibanding pembukaan di level Rp 14.512 per dolar AS.
Analis Riset Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan,rupiah berpeluang melemah di awal pekan ini di balik outlook menguatnya dolar AS.
Hal ini, seiring pasar yang tampaknya mempertimbangkan data tenaga kerja AS periode Maret yang dirilis hari Jumat lalu,
"Di mana jumlah tenaga kerja diluar sektor pertanian menunjukan penambahan 916.000 serta tingkat pengangguran yang turun menjadi 6 persen," ujar Faisyal dalam riset hariannya.
Faisyal melanjutkan, data-data tersebut seolah memperlihatkan cerahnya outlook ekonomi AS, yang mana saat ini juga masih ditopang oleh guyuran stimulus besar dan upaya vaksinasi yang agresif dari pemerintah AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina