Suara.com - Pesawat Boeing 737 MAX kembali bermasalah. Setelah bermasalah pada sistem kendali MCAS, kini pesawat teranyar milik Boeing itu ditemukan masalah pada sistem kelistrikan.
Seperti dilansir BBC, regulator penerbangan AS FAA kembali mengawasi ketat pesawat tersebut, setelah selama enam bulan memberikan izin operasional.
Menurut Boeing dan FAA, masalah pertama kali terlihat selama pengujian 737 Max 8 yang baru diproduksi ditemukan bahwa sistem tenaga listrik di pesawat tidak berfungsi dengan benar.
"Sehingga hal tersebut mempengaruhi pengoperasian sistem tertentu, termasuk perlindungan mesin, dan mengakibatkan hilangnya fungsi kritis dan atau beberapa efek penerbangan secara bersamaan, yang dapat mencegah penerbangan dan pendaratan yang aman," ujar FAA.
Cacat itu, kemudian, sangat berbahaya. FAA khawatir bahwa seiring waktu, pesawat lain yang sudah beroperasi dapat mengembangkan kondisi yang sama.
FAA mengatakan pesawat yang terkena masalah harus diperbaiki sebelum diizinkan terbang lagi.
Sepintas, tidak ada yang bisa mengaitkan kekurangan ini dengan perangkat lunak pengendali penerbangan atau dikenal sebagai MCAS yang memicu jatuhnya pesawat itu di Indonesia dan Ethiopia, yang merenggut nyawa 346 orang.
Dalam setiap kecelakaan tersebut, data cacat dari sensor yang salah mendorong MCAS untuk memaksa hidung pesawat turun berulang kali, ketika pilot mencoba menambah ketinggian, akhirnya mendorongnya untuk jatuh.
Sementara, pengamat penerbangan Ed Pierson, menduga adanya kecacatan dalam sistem listrik pesawat Boeing 737 MAX, sehingga membuat pesawat itu jatuh dua kali.
Baca Juga: Pesawat Kargo Trigana Air yang Tergelincir di Halim Jenis Boeing 737-500
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global