Suara.com - Memasuki kuartal II tahun 2021, pertumbuhan ekonomi telah menunjukkan tren perbaikan.
Hal ini tercermin dari tingkat kepercayaan masyarakat yang mulai pulih di bulan Maret-April 2021 yang dipengaruhi beberapa faktor seperti menurunnya jumlah kasus Covid-19 harian serta perkembangan proses vaksinasi.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan pemulihan ekonomi sektoral sudah dalam kondisi on the track ke arah yang positif.
Dirinya menjelaskan beberapa sektor tersebut mulai terlihat pulih lebih cepat yaitu terkait kebutuhan pokok baik produksi, distribusi dan perdagangannya seperti industi makan dan minum, pendidikan, jasa kesehatan, air, listrik, informasi dan komunikasi.
Tak hanya itu dirinya juga menyebut pemulihan ekonomi saat ini sudah bergerak ke sektor durable goods dan turunannya seperti industri manufaktur, angkutan darat dan logistik serta pertambangan.
"Di tahap akhir, pemulihan ekonomi terjadi di sektor angkutan udara, perhotelan dan properti untuk segmen menengah-atas," jelas Andry Asmoro dalam diskusi media secara virtual, Rabu (19/5/2021).
Di samping itu, komoditas seperti CPO, batu bara, minyak mentah dan nikel, telah menjadi faktor penting yang membantu pemulihan perekonomian terutama di wilayah berbasiskan komoditas, seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
"Harga-harga komoditas penting bagi Indonesia seperti CPO, batubara, minyak, dan nikel sudah tinggi. Ke depan, harga-harga komoditas secara rata-rata masih akan di level yang relatif tinggi dibandingkan tahun lalu," katanya.
Ekonom Bank Mandiri Dian Ayu Yustina memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2021 akan bisa mencapai 6 persen, angka ini tentu dibawah harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan diangka 7 persen.
Baca Juga: Hingga 11 Mei 2021, Realisasi PEN Capai Rp172,35 Triliun
"Dengan berbagai perkembangan terakhir, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan positif di triwulan II di atas 6 persen (baseline figure), dan dapat tumbuh pada 4.4 persen untuk keseluruhan tahun," kata Dian.
Menurutnya berbagai indikator mulai menunjukkan perbaikan pada bulan Maret dan April. Hal ini mengindikasikan tren pemulihan ekonomi berlanjut, didukung oleh front-loading stimulus dan belanja modal pemerintah serta dipengaruhi meningkatnya ekspor sejalan pulihnya harga komoditas global.
Selain itu tingkat kepercayaan masyarakat mulai pulih di bulan Maret – April dipengaruhi menurunnya jumlah kasus harian, dimulainya proses vaksinasi, serta bertepatan dengan periode menjelang Hari Raya Lebaran, sehingga memicu terjadinya peningkatan belanja konsumen.
Tak hanya itu kata dia, kebijakan fiskal dan moneter masih sangat akomodatif. Suku bunga BI telah diturunkan hingga mencapai level terendah sepanjang sejarah pada 3.5 persen untuk mendukung pemulihan ekonomi.
"Stimulus fiskal juga dipercepat realisasinya. Berbagai kebijakan stimulus moneter dan makroprudensial juga telah dilakukan seperti pelonggaran aturan Loan to Value Ratio (LTV) bagi perbankan untuk memacu pertumbuhan kredit," paparnya.
Namun kata dia Pemulihan ekonomi hanya dapat berjalan lancar apabila penyebaran kasus Covid-19 dapat ditekan, dan jumlah vaksinasi dapat terus ditingkatkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan