Suara.com - Keterisian tempat tidur isolasi atau bed occupancy ratio (BOR) untuk perawatan pasien Covid-19 secara nasional kini berada pada angka 40 persen, bahkan ada disejumlah daerah jumlah keterisiannya mencapai 50 persen.
Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/6/2021).
"BOR rata-rata sudah 40 persen dan nanti Pak Menkes akan menjelaskan, 5 provinsi yang BOR-nya di atas 50 persen yaitu Kalbar, Jateng, Kepri, Jambi dan Riau," kata Airlangga.
Sementara dari sisi daerah yang disiplin menerapkan protokol kesehatan, wilayah Sumatera Barat, Jambi hingga Yogyakarta menjadi juaranya.
"Kepatuhan Sumbar, Jambi, Yogya 91-100 persen, yang kepatuhannya 61-57 persen adalah Jabar, Babel, Kalsel. Yang di bawah 60 persen adalah Sulteng dan Maluku dan kepatuhan ini yang penting untuk penanganan Covid," katanya.
Sebelumnya Airlangga mengaku optimistis bahwa perekonomian Indonesia pada kuartal II 2021 ini bisa tumbuh 8 persen. Tentunya angka yang dipatok ini lebih tinggi dengan target Presiden Jokowi yang menginginkan diangka 7 persen.
"Proyeksi pertumbuhan diperkirakan 6,7 persen 7,5 persen dan pemerintah meyakini di kuartal II kita mampu pada range 7 persen 8 persen," ungkap Airlangga.
Mantan Menteri Perindustrian ini bilang sejumlah indikator ekonomi sepanjang kuartal II ini boleh dibilang cukup menggembirakan. Seperti halnya data Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang mencapai 55,30, tertinggi sepanjang sejarah.
Kemudian juga soal penjualan kendaraan bermotor yang naik pascapemberlakuan stimulus pajak.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Dimulai Juli, Bagaimana Nasib Anak dengan Penyakit Bawaan?
"Kenaikan kendaraan bermotor penjualan mobil sebesar 208 persen. Motor 227 persen secara yoy," paparnya.
Selain itu faktor lain yang makin membuatnya percaya diri adalah soal data indeks keyakinan konsumen (IKK) yang naik diatas 100 mendorong penjualan di sektor ritel sebesar 9,8 persen secara tahunan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Waduh, Banyak Nasabah Gunakan Pinjol Buat Main Judol
-
Serapan Lambat SAL APBN Disorot Menkeu Purbaya, Ancam Pindahkan Dana Rp 15 Triliun
-
Inflasi Indonesia Kembali Positif di September, Sentuh Laju Tercepat Sejak Mei 2024
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!