Suara.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebut masih ada pinjaman online (pinjol) ilegal yang berkeliaran di tengah masyarakat. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 justru sebagai kesempatan oknum pinjol ilegal.
Wimboh menjelaskan, dengan adanya pandemi membuat banyak orang kehilangan pekerjaannya. Sehingga, mau tak mau, masyarakat itu mencari dana cepat lewat pinjol.
"Kondisi ini dimanfaatkan oleh pelaku pinjol ilegal untuk menawarkan dari berbagai platform ke masyarakat yang literasinya rendah hingga sulit membedakan mana yang legal mana yang ilegal," ujar Wimboh dalam High Level Meeting Pemberantasan Pinjaman Online, Jumat (20/8/2021).
Ia melanjutkan, pinjol online sangat keji terhadap para nasabahnya. Sebab, karena ketidaktahuan nasabah akan pinjol, membuat oknum pinjol ilegal memberikan syarat semena-mena.
Misalnya, ungkap Wimboh, oknum pinjol ilegal memberikan beban yang tinggi dengan bunga di atas batas wajar.
"Dan fee diluar kebiasaan, menetapkan denda yang di luar batas, serta dengan cara menagih yang kurang dapat empati masyarakat dengan mengintimidasi," ucap dia.
Hakikat sebenarnya, tutur Wimboh, pinjol memberi kemudahan kepada masyarakat yang belum bisa menyentuh lembaga keuangan formal seperti perbankan.
Sehingga, masyarakat bisa mendapatkan pendanaan dengan cepat dan sesuai dengan keinginan.
Hingga Juli 2021, OJK mencatat sebanyal 121 penyelenggara pinjol yang resmi bisa digunakan masyarakat. Sedangkan, penyaluran secara nasional hingga 31 Juni 2021 sebanyak Rp 221,56 triliun ke 64,8 juta entitas.
Baca Juga: Perhatikan Hal Ini agar Tak Jadi Korban Pinjol Ilegal
"Hingga, Juli 2021, sebanyak 3.365 pinjol ilegal yang operasionalnya ditutup," pungkas Wimboh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera