Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku bangga karena berkat kerja keras semua pihak kasus penularan virus corona atau Covid-19 di Indonesia perlahan telah menurun.
Hal tersebut diutarakan dirinya saat rapat Paripurna Sidang DPR MPR Tingkat II, Selasa (7/9/2021).
"Dengan dukungan penuh dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan seluruh komponen bangsa Indonesia telah mampu menangani Covid-19 dan mengantisipasi dampaknya yang sungguh luar biasa," kata Sri Mulyani.
Bahkan dirinya membandingkan dengan penanggulangan pandemi dengan sejumlah negara yang memiliki tingkat ekonomi yang lebih baik dibandingkan Indonesia.
"Antara lain kita berhasil mencegah penularan Covid-19 pada tingkat yang relatif terjaga rendah dibandingkan negara-negara yang bahkan dengan income perkapita lebih tinggi, dengan tingkat perekonomian yang jauh lebih besar dan sumber daya yang lebih banyak serta sistem kesehatan yang jauh lebih maju," paparnya.
Data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Senin (6/9/2021) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 4.413 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.133.433 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan kalau kasus Covid-19 di Indonesia sudah lebih baik dibandingkan beberapa negara tetangga yang kini malah tengah mengalami eskalasi. Namun ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak terlena ketika melihat penyebaran kasus Covid-19 di tanah air mengalami penurunan.
Dante mengungkapkan negara yang kini tengah mengalami eskalasi Covid-19 ialah Malaysia, Filipina dan Vietnam. Sementara Indonesai sudah melewati masa puncak di mana kasus konfirmasi Covid-19 meningkat dan berpengaruh terhadap ketersediaan rumah sakit serta kasus kematian.
Baca Juga: Kabar Baik! Zona Merah di Batam Tersisa Dua Kecamatan
"Sedangkan kita sudah mulai menurun," ungkap Dante saat konferensi pers yang disiarkan melalui akun YouTube Kemenko Marves, Senin (6/9/2021).
Kendati begitu, bukan berarti masyarakat juga ikut melonggarkan protokol kesehatan Covid-19. Justru saat ini menjadi waktu yang tepat bagi ketahanan medis. Menurutnya ketahanan medis tersebut penting karena melihat adanya kenaikan kasus di beberapa tempat.
Seperti misalnya di Amerika Serikat di mana vaksinasinya sudah mencapai 52 persen, namun mereka tetap dihadapi dengan kenaikan kasus Covid-19. Dante mengatakan hal tersebut disebabkan oleh abainya protokol kesehatan lantaran menganggap sudah mendapatkan vaksinasi.
"Jadi vaksinasi bukan satu-satunya game changer tetapi merupakan salah satu komponen yang penting untuk dilakukan tetapi hal penting adalah penerapan prokes di masyarakat. setiap kali terjadi kenaikan mobilitas masyarakat, selalu disertai dengan peningkatan kasus tersebut," tuturnya.
Oleh sebab itu, Dante mengingatkan masyarakat supaya tetap hati-hati terlebih akan ada hari libur nasional pada bulan depan. Masa libur nasional itu kerap menjadi momen naiknya kasus Covid-19 di Indonesia.
"Kita masih berhati-hati karena setiap kali peningkatan mobilitas selalu disertai dengan peningkatan kasus tersebut," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB
-
BTN Catatkan Laba Bersih Rp 2,91 Triliun Hingga November 2025
-
Menko Airlangga Ngeluh Harga Mobil-Motor Murah Bikin Jakarta Macet
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Target Harga DEWA, Sahamnya Masih Bisa Menguat Drastis Tahun 2026?
-
Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
-
Pemerintah Bidik Gig Economy Jadi Mesin Ketiga Pendorong Ekonomi Nasional
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Jelang Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun