Suara.com - Inggris tengah dihadapkan dengan krisis energi dalam beberapa hari terakhir. Namun, hal ini justru dianggap jadi peluang komoditas gas dari Indonesia.
Pasalnya, Indonesia kini memiliki potensi besar jadi pemasok gas untuk Inggris di tengah terganggunya pasokan dari Rusia, dan Amerika Serikat.
Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal menyebut, persaingan Amerika Serikat dan Rusia diduga jadi penyebab krisis energi di Inggris.
Ia lantas menyebut, Indonesia sebagai negara yang cukup netral bisa menjadi alternatif pemasok gas ke Eropa.
Namun demikian, hal ini bukan tanpa tantangan. Salah satunya, harga gas yang masih cukup mahal karena biaya produksi di dalam negeri yang sudah termasuk cukup tinggi.
“Sering kali dalam berbisnis, kita sebagai buyer selalu mencari alternatif, untuk menghindari kejadian seperti saat ini walaupun dengan harga yang lebih mahal, sehingga masih bisa menjadi peluang menurut saya,” kata dia.
Melansir dari TheGuardian via Solopos.com --jaringan Suara.com, krisis energi di Inggris disebabkan oleh sejumlah faktor yakni bangkitnya aktivitas di China pasca-Covid-19.
Dampaknya, saat ini harga komoditas energi di pasar global meningkat seiring dengan peningkatan permintaan dari negara-negara di Asia dan Eropa yang mengalami musim dingin.
Saat ini, harga gas di Inggris sudah lebih dari empat kali lipat dari lalu 2020, 180 sen dari sekitar 40 sen. Pada bulan lalu saja, harga gas di Inggris telah naik 70 persen.
Baca Juga: Jurnalis AS Bongkar Pengalamannya Bertemu Pangeran Harry: Bau Alkohol dan Rokok!
Tingginya aktivitas pemulihan China membuat negara itu mengirim lebih banyak kapal tanker dan menyebabkan lebih sedikit pengiriman ke Eropa dari negara-negara seperti Qatar.
Dampaknya, Eropa saat ini sangat kekurangan gas hingga aliran pipa gas ke Eropa dari Rusia gagal menutupi kekurangan tersebut.
Perusahaan gas Rusia, Gazprom, menolak untuk meningkatkan ekspornya ke Eropa hingga menyebabkan harga gas di Inggris semakin meningkat.
Berita Terkait
-
7 Fakta Menarik Usai Laga Liverpool vs Man City Berakhir Imbang
-
Said Iqbal Cs Bakal Deklarasikan Partai Buruh, Begini Respons Partai Gerindra
-
Harry dan Meghan Kulineran di New York, Mantan Pengawal Putri Diana Beri Komentar Menohok
-
5 Hits Bola: Lionel Messi Melempem, PSG Dipermalukan Rennes di Ligue 1
-
Tepis Hobi Pelihara Land Rover Mahal, Offroader Ini Malah Dapat Keuntungan
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!