Suara.com - Meat and Livestock Australia (MLA) perusahaan penyalur daging sapi mulai memasarkan daging sapi segar asal Australia di Indonesia. Salah satu, sasaran MLA yaitu kelas menengah atas yang ada di Indonesia.
Business Development MLA, Haryanto mengatakan, salah satu keunggulan daging sapi merah Asutralia adalah, memiliki varian beragam dengan harga terjangkau.
Ia menjelaskan setidaknya ada empat varian daging sapi merah Asutralia, yaitu grass- feed meat, yaitu daging yang berasal dari sapi yang diberi pakan rumput.
Kemudian, sapi grain-feed meat, yaitu sapi yang selain diberi pakan rumput, juga diberi pakan tambahan berupa biji-bijian. Lalu, black angus dan terakhir wagyu, yang asupannya ditambahi dengan protein tambahan.
"Harganya pun bervariasi, dan saya kira terjangkau buat masyarakat Indonesia. Yang terendah sekitar Rp 100 ribu per kilogram, yaitu grass feed meat. Yang termahal ya varian black Angus dan Wagyu yang harganya ratusan ribu rupiah per kg nya. Karena itu sasaran segmen pasar kami middle-up, yaitu kalangan menengah keatas," ujar Haryanto dalam keterangannya, Minggu (17/10/2021).
Lebih lanjut Haryanto menjelaskan ada tiga pilar ideal yang dijunjung terkait Daging Australia. Pertama, sapi-sapi dikembangbiakkan di tempat yang ideal, yaitu Australia yang memiliki iklim, cuaca, dan kondisi yang sangat natural dengan banyaknya pakan rumput.
Sehingga, daging yang dihasilkan menjadi lebih tender, lebih lembut dan terbebas dari zat adiktif dan hormon artifisial.
Kedua, daging Australia diproduksi dengan sistem dan standar keamanan pangan yang ketat untuk memastikan kualitasnya. Sistem Identifikasi Ternak Nasional (NLIS) adalah sistem Australia untuk identifikasi dan pelacakan untuk keamanan hayati, keamanan pangan, integritas produk, dan akses pasar.
"Pilar ketiga adalah menonjolkan pure enjoyment dimana hasil kerja keras para peternak Australia bisa dinikmati oleh semua penduduk baik itu penduduk Indonesia maupun negara lainnya.Apalagi Daging Australia telah disertifikasi halal oleh MUI," kata Haryanto.
Baca Juga: Alasan Pengusaha Restoran Lebih Pilih Sapi Australia Dibanding Sapi Lokal
Ia menambahkan, daging sapi Australia yang masuk ke Indonesia melalui MLA ini ada dua jenis, diantaranyasapi anak yang dikirim dan digemukan di Indonesia lalu dipotong, ada juga yang sudah dipotong di Australia kemudian dikirim sudah dalam bentuk potongan.
Berita Terkait
-
Rekomendasi Makanan Khas Solo, Lengkap dengan Daftar 9 Warung Terbaik 2021
-
Resep Tumis Daging Sapi Anti Ribet, Cocok untuk Bekal Makan Siang Anak
-
Cara Membuat Rawon Jawa Timur Enak, Pakai Daging Sapi Berlemak
-
Resep Rawon Asli Jawa Timur Pakai Daging Sapi, Cita Rasa Jawa Timuran
-
Resep Empal Daging Sapi Paling Simpel, Hasilnya Empuk dan Bumbu Meresap
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Pertamina Klaim Masih Negosiasi dengan SPBU Swasta soal Pembelian BBM
-
Bahlil: BBM Wajib Dicampur Etanol 10 Persen
-
Didesak Beli BBM Pertamina, BP-AKR: Yang Terpenting Kualitas
-
BPKH Buka Lowongan Kerja Asisten Manajer, Gajinya Capai Rp 10 Jutaan?
-
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya