Suara.com - Stock split adalah aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk memecah harga saham dalam rasio tertentu. Pemecahan saham bertujuan agar jumlah saham yang beredar di pasaran meningkat, dengan konsekuensi harganya akan menurun.
Namun demikian, emiten atau badan usaha yang mengeluarkan kertas berharga untuk diperjualbelikan berharap transaksi saham bisa kembali ramai setelah kebijakan stock split.
Untuk mencapai tujuan tersebut, stock split biasanya dilakukan oleh perusahaan yang harga sahamnya sudah mencapai nilai tertinggi. Stock split juga diharapkan mampu menarik investor baru.
Stock Split bisa meningkatkan keuntungan pemegang saham. Pasalnya, bukan hanya harga saham yang menjadi lebih murah. Namun, porsi kepemilikan saham juga menjadi lebih banyak sebagai dampak dari pemecahan tersebut.
Sebagai contoh, paling baru BCA stock split dengan rasio 1:5, PT Unilever Indonesia juga pernah melakukan stock split saham dengan rasio 1:5. Harga saham pun turun dari semula Rp42.000 per lembar menjadi Rp8.400 per lembar.
Perusahaan lain adalah PT HM Sampoerna dengan stock split 1:25. Harga saham perusahaan ini turun dari Rp92.500 per lembar menjadi Rp3.700 per lembar.
Tak hanya bagi investor, bagi emiten keputusan melakukan stock split ini juga membawa sejumlah keuntungan. Saham menjadi lebih likuid sehingga terjangkau oleh investor dan lebih mudah diperjualbelikan. Kapitalisasi pasar perusahaan tidak mengalami perubahan.
Namun, stock split tak selalu menjamin saham perusahaan selalu dilirik investor. Semuanya akan kembali pada kinerja perusahaan.
Di tangan investor, hal-hal berikut perlu diperhatikan sebelum membeli stock split. Pertama perhatikan secara cermat kinerja finansial perusahaan. Calon investor bisa menilik kondisi finansial ini berdasarkan laporan laba rugi, cash flow, pendapatan, dan pengeluaran.
Baca Juga: Bosan Dibully Terus-terusan, Saham UNVR Terbang Tinggi Berkat Hal Ini
Di samping itu seberapa besar prospek bisnisnya ke depan. Apakah perusahaan yang menjual saham ini mampu menjadi pemimpin pasar, atau sebaliknya justru tersingkir oleh peran kompetitor. Faktor lain yang berpengaruh signifikan adalah kondisi ekonomi secara makro. Terlebih di masa pandemi dan ancaman krisis hari ini, seberapa besar efek bagi bisnis perusahaan.
Setelah mempertimbangkan semua faktor di atas, segera siapkan uang untuk membeli saham dari emiten incaran yang melakukan stock split. Jangan sampai nantinya calon investor kehilangan momentum karena ketiadaan dana.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Tag
Berita Terkait
-
REAL Makin Serius Masuk Sektor Bisnis Data Center, Gandeng DCII Hingga Siap 'Pindahan'
-
Pemerintah Ingin Produksi 600 Ribu Mobil Listrik, Emiten Perusahaan Ini Bakal Naik
-
Pemerintah Ingin Produksi 600 Ribu Mobil Listrik, Saham-saham Ini Masuk Rekomendasi
-
Tak Hanya Lokal, Investor Asing Juga Rebutan Borong Saham BBCA Usai Stock Split
-
Saham BBCA Diperdagangkan dengan Harga Baru, Ini Harapan Jahja Setiaatmadja
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rezeki Nomplok! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldo Ratusan Ribu Siap Mendarat di Akunmu
-
Bukan Cuma Soal Untung! Perusahaan Dituntut Miliki Strategi Bisnis Berbasis Data
-
Anak Usaha KAI Putar Otak Tingkatkan Kualitas Tata Kelola
-
Analis Beri Peringatan: Reshuffle Menkeu Bisa Ancam Peringkat Utang Indonesia
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa