Suara.com - Emiten properti PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) makin serius untuk masuk bisnis data center dengan kolaborasi dengan perusahaan data center terbesar di Indonesia, PT DCI Indonesia Tbk (DCII).
Disampaikan oleh President Director PT Repower Asia Indonesia Tbk Aulia Firdaus, perseroan akan melego gedung mereka di wilayah Jakarta untuk selanjutnya membahas mitra di lokasi lain seperti Cikarang atau Tangerang.
"Kami masih melakukan diskusi dan feasibility study terkait bisnis data center ini dengan mitra-mitra strategis. DCII ini adalah salah satu perusahaan data center terbaik, kami ingin bersinergi ke depan dengan berbagai pihak dalam rangka ekspansi ke bisnis properti digital ini," ujar Aulia.
Untuk informasi, data center merupakan fasilitas yang berupa tempat, bangunan ataupun gedung yang berfungsi untuk menyimpan dan mengoperasikan server penyimpanan data.
Level data center mulai dari tier I sampai dengan tier IV. Tier IV merupakan data center berstandar internasional dari segi infrastruktur, fasilitas dan tingkat keamanannya tinggi karena telah memiliki sistem keamanan 24 jam, serta tidak rentan terhadap gangguan terencana atau tidak.
"Tentu di masa seperti ini, perusahaan dituntut untuk bisa melihat potensi-potensi bisnis yang bisa mendukung kinerja perusahaan. Kita semua sudah tahu sepak terjang DCII di bisnis data center. Momen yang pas juga di saat REAL ingin mengembangkan digital properti yang salah satunya melalui data center. Semoga bisa membangun kolaborasi yang positif nantinya," kata Aulia, dikutip dari Antara.
Berkaitan dengan ini, CEO DCII Toto Sugiri mengatakan, masih ada ruang pertumbuhan data center di Indonesia lebih dari sepuluh kali lipat.
DCII sendiri memiliki kapasitas 37 MW dan berencana menambah kapasitas data center perusahaan hampir dua kali lipat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pasar.
Berdasarkan laporan konsultan real estat JLL yang berjudul Data Centre in Indonesia Unveiling The Potential to Become The Next Digital Hub, bisnis data center disebutkan akan terus tumbuh dan berkembang pesat didorong oleh pertumbuhan generasi muda dan kelas menengah baru serta kebangkitan ekonomi digital.
Baca Juga: Terungkap! Cita-cita Ustaz Yusuf Mansur Ternyata Jadi Dosen, Girangnya Bukan Main
Sementara, dari data Structure Research, proyeksi pertumbuhan data center di Indonesia pada periode 2020-2025 diperkirakan akan mencapai 23,5 persen per tahun. Pada 2025, market size-nya diperkirakan akan mencapai 618,6 juta dolar AS.
Berita Terkait
-
Ini Asumsi Umum Milenial dan Gen Z Tentang Investasi Saham
-
10 Kost Murah Dekat UNY Universitas Negeri Yogyakarta Update Oktober 2021
-
10 Kost Murah Dekat UGM Universitas Gajah Mada Jogja
-
Pemerintah Ingin Produksi 600 Ribu Mobil Listrik, Emiten Perusahaan Ini Bakal Naik
-
Dipinjamkan ke Real Betis, Hector Bellerin Blak-blakan Ngaku Ogah Balik ke Arsenal
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Purbaya Ungkap Bobrok Ekspor Komoditas RI, Ungkap Kinerja Bea Cukai
-
Tak Hanya Kredit, Bank Mandiri Buka Akses Pasar Ekspor UMKM di Jabar
-
PLTA Singkarak dan PLTU Teluk Sirih Tetap Beroperasi Pasok Listrik Sumbar
-
IHSG Pecah Rekor Lagi Ditutup Tembus Level 8.710, Apa Saja Pendorongnya?
-
Jelang Nataru, Mendag Busan Ungkap Kondisi Pasokan Bahan Pokok: Harga Cabai dan Bawang Mahal
-
Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Batu Bara Tahun Depan: Hilirisasi hingga Dekarbonisasi
-
Rupiah Jadi Mata Uang Asia Terlemah Hari Ini
-
Wamen ESDM: Investasi Hilirasi Nikel Diproyeksikan Tembus USD 618 Miliar pada 2040
-
Mulai Tahun Depan Nasabah Asuransi Kesehatan Ikut Bayar Klaim, Siapa Untung?
-
Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta