Suara.com - Pernahkah ada yang terpikir bagaimana caranya entitas bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM) bisa terus berkembang pesat dan dapat mencatatkan saham-saham mereka di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI)? Padahal bisnis UKM adalah bisnis yang selama ini selalu diprioritaskan pemerintah dalam hal pengembangannya.
Hingga kini, sebenarnya sudah banyak entitas bisnis UKM yang ingin melantai di BEI. Akan tetapi, mereka pada umumnya menghadapi permasalahan utama, yakni UKM biasanya tidak memiliki jaminan atau kolateralnya kurang. Demikian pula dengan nilai kapitalisasi pasarnya yang belum layak untuk listing di BEI.
Oleh karena itu, Mardigu Wowiek Prasantyo yang memiliki nama panggung Bossman Sontoloyo meluncurkan equity crowdfunding melalui perusahaannya yang bernama PT Santara Daya Inspiratama. Equity crowdfunding itu dilaksanakan melalui sebuah platform bernama Santara untuk membuat sebuah ‘bursa efek’ versi UKM.
Dalam ‘bursa efek’ Santara ini, saham-saham UKM diperdagangkan. Pada Jumat (05/11/2021), PT Santara Daya Inspiratama meluncurkan 72 saham-saham UKM sekaligus memulai kegiatan perdagangan saham-saham UKM tersebut selama 10 hari ke depan. Saham-saham UKM tersebut diperdagangkan melalui aplikasi Santara sehingga platform tersebut nantinya yang menjadi perantara antara UKM dan para calon investor.
“Kita meluncurkan 72 saham-saham UKM di pasar sekunder (secondary market) pada hari ini, Jumat, 5 November 2021 untuk dapat langsung diperdagangkan antara UKM dengan para calon investor,” ujar Mardigu ditulis Selasa (9/11/2021).
Penjualan saham-saham UKM di pasar sekunder tersebut menjadi salah satu strategi untuk mengelola portofolio keuangan dan investasi dalam hal pembiayaan urun dana.
“Ke depan, jika kegiatan di pasar sekunder ini berjalan lancar, maka Santara akan menjadi ‘bursa efek’ pertama di dunia yang memperdagangkan saham-saham UKM di pasar sekunder,” papar Mardigu.
Sementara itu, R. Andi Kartiko Utomo, CEO PT Santara Daya Inspiratama, mengemukakan, mekansime jual-beli saham UKM ini tidak jauh berbeda dengan perdagangan saham di BEI. Pasalnya, harga saham-saham yang diperjualbelikan tersebut akan terbentuk sesuai penawaran (supply) dan permintaan (demand).
“Jadi, kegiatan di pasar sekunder ini nanti seperti di BEI dimana investor dapat membeli saham-saham jika ada investor lain yang menjual sahamnya. Demikian pula sebaliknya, investor bisa menjual sahamnya ketika ada investor yang mau beli,” tukas Andi.
Baca Juga: Selasa Pagi IHSG Dibuka Naik ke Level 6.640
Andi menuturkan, jika permintaan terhadap sebuah saham UKM tinggi tetapi saham serupa yang dijual investor sedikit, maka harganya dapat naik dan sebaliknya.
Sementara itu, UKM yang mencatatkan sahamnya (listing) di Santara berasal dari berbagai sektor usaha, seperti kuliner, fashion, dan sebagainya.
“Kendati demikian, tidak semua UKM dapat mentransaksikan perdagangan saham-sahamnya di Santara. Paling tidak, mereka harus dapat memenuhi kriteria yang menunjukkan bahwa bisnis mereka sanggup berkembang sehingga kondisi tersebut dapat memberikan jaminan bahwa saham-saham yang mereka tawarkan cukup likuid di pasar sekunder Santara,” pungkas Andi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
MUI Tetapkan Fatwa Pajak Berkeadilan, DJP Kemenkeu: Nanti Coba Kami Tabayyun
-
Ekspor Kakao Indonesia Terancam Turun Akibat Ulah Donald Trump
-
Kembang-Kempis Industri Kakao Indonesia, Puluhan Pabrik Coklat Tutup
-
Bukan Sekali Dua Kali, PT Luckione Nekat Impor 8 Kontainer Zinc Powder Terkontaminasi Cesium-137
-
SMBC Indonesia Punya Ambisi Gunakan AI, Gimana Data Nasabah?
-
MMS Land Cari Peruntungan di Labuan Bajo Lewat Hotel Mewah
-
Penerimaan Pajak Lesu, Tapi Bosnya Bilang Sinyal Manis bagi Ekonomi Rakyat!
-
Produksi Belum Cukup, Kebutuhan Kilang Minyak dan BBM RI Masih Dipenuhi Impor
-
Pemerintah Pasang Gerbang Pemantau Radiasi untuk Cegat Barang Terkontaminasi Cs-137
-
AKR-BP dan Vivo Sudah Telan BBM Pertamina, Kapan Giliran Shell?