Suara.com - Produsen serat viscose-rayon terintegrasi terbesar di Indonesia Asia Pacific Rayon (APR) merilis visi keberlanjutan dalam 10 tahun kedepan “APR2030”. Strategi ini terdiri dari empat pilar yang akan berkontribusi positif terhadap iklim, alam, manufaktur bersih, serta sirkularitas dan kemajuan yang inklusif. APR2030 terdiri dari 19 target spesifik yang akan dicapai pada 2030.
Target utama tersebut diantaranya adalah:
- 20% dari total hasil produksi serat viscose (VSF) terbuat dari bahan daur ulang.
- Mencapai nol-bersih emisi dari penggunaan lahan dengan menekankan integrasi vertikal bersama APRIL selaku pemasok utama serta mengurangi setengah dari intensitas emisi karbon per ton VSF.
- Bersama APRIL turut mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem dalam radius 50 km dari wilayah operasi kami.
- Mendukung konservasi dan perlindungan habitat satwa liar di Indonesia.
APR juga berkomitmen untuk mempromosikan kesejahteraan yang inklusif dan kesetaraan gender diseluruh rantai nilai termasuk program pemberdayaan perempuan dan kaum muda, akses yang lebih baik ke kesehatan bagi para ibu, serta program pengembangan dan gizi anak terpadu.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah mencatat kemajuan nyata dalam mengedepankan keberlanjutan ke dalam strategi bisnis. Pada pertemuan COP26 baru-baru ini di Glasgow, Skotlandia, sangat jelas bahwa pertumbuhan bisnis dan keberlanjutan harus berjalan beriringan, dan peluncuran APR2030 selaras dengan semangat tersebut,” kata Anderson Tanoto, Managing Director RGE ditulis Rabu (24/11/2021).
Tak hanya itu, pihaknya juga melihat bahwa bisnis di seluruh Asia semakin serius dalam menekan emisi yang dihasilkan dalam proses operasional dan dari rantai pasokan.
"Perubahan mendasar sedang berlangsung seperti yang kini kami lakukan dengan memastikan bahwa produksi kami tidak hanya melindungi karbon dan keanekaragaman hayati, tapi juga memberdayakan masyarakat di tempat kami beroperasi,” katanya.
Direktur APR Basrie Kamba menyatakan, sebagai bagian dari implementasi APR2030, pihaknya akan merintis daur ulang limbah tekstil di Indonesia, mulai dari membangun infrastruktur pengumpulan, pemilahan, dan logistik yang diperlukan hingga memastikan limbah tekstil tidak berakhir di tempat pembuangan akhir.
“Kami juga akan bermitra dengan produsen benang, kain, garmen, serta pelaku industri fesyen untuk memanfaatkan kembali sisa-sisa tekstil yang dapat didaur ulang. Kami juga akan terus berinvestasi dalam manufaktur bersih, teknologi closed loop dan inovasi produksi.” ucapnya.
“Tujuan utama lainnya adalah memastikan terbukanya akses untuk fesyen berkelanjutan kepada para desainer serta konsumen. APR2030 semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen viscose-rayon berkelanjutan sekaligus mendukung tujuan iklim global dan keanekaragaman hayati,” kata Basrie.
Baca Juga: Naik Moge ke Pusat Perbelanjaan, Istri Ustaz Solmed Dicemooh Suka Pamer Kekayaan
Target APR2030 dikelompokan dalam empat komitmen selaras dengan 10 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB yang paling relevan dengan bisnis APR.
APR akan memangkas jejak karbon sebesar 50% per ton serat viscose serta meningkatkan porsi energi bersih dan terbarukan untuk kebutuhan pabrik hingga 100%.
APR juga mendukung komitmen APRIL untuk mencapai nol emisi karbon bersih dari penggunaan lahan sembari terus memberikan kontribusi positif untuk alam dan keanekaragaman hayati melalui aksi konservasi dan perlindungan satwa liar di Indonesia.
APR juga akan fokus pada upaya mendukung gerakan konservasi hutan serta untuk masyarakat yang tinggal disekitar wilayah tersebut dalam mencari matapencaharian yang lebih berkelanjutan.
APR berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam menjalankan proses produksi bersih dan closed-loop di industri tekstil Indonesia. Kami berkomitmen untuk memangkas penggunaan air hingga 50%, pengurangan pembuangan limbah ke TPA per produk ton hingga 80% dengan berinvestasi pada produksi closed-loop dan daur ulang, serta pemulihan sulphur hingga lebih dari 95% pada tahun 2030.
APR juga berkomitmen untuk memenuhi target-target standar operasional industri , memenuhi semua persyaratan dalam EU BAT Polymer BREF untuk viskosa dan ZDHC MMCF Responsible Fibre Production, Wastewater and Air Emissions pada 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif