Suara.com - Indonesia melalui Kementerian Agama yang diwakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengupayakan kerja sama pencetakan Al Quran yang sebelumnya sudah dibahas bersama otoritas Arab Saudi.
"Umat Muslim Indonesia masih kekurangan mushaf Al Quran. Jumlah penduduk Muslim Indonesia kurang lebih 215 juta, kami baru mampu menyediakan 200 ribu per tahun," kata Menag.
Ia mengatakan. pembahasan awal sudah dibicarakan dengan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Syekh Abdullatif bin Abdulaziz.
Menag menjelaskan, kerja sama cetak Al Quran ini bakal jadi bagian dari rencana pembangunan Islamic Center di Indonesia.
Lebih jauh, kerja sama pencetakan Al Quran dianggap penting untuk menyediakan cetakan di Indonesia dengan kuantitas yang cukup dan kualitas baik.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Mujamma' King Fahd, Talal bin Razin Al-Rehil, Talal bin Razin Al-Rehil, menyambut baik rencana kerja sama ini. Dia menjelaskan setiap tahunnya Mujamma' King Fahd dapat mencetak 18 juta eksemplar mushaf Al Quran.
Ia menegaskan proses pencetakan dan pentashihan Al Quran dilakukan dengan sangat ketat. Percetakan Al Quran Raja Fahd seluas 250 ribu meter persegi tersebut mencetak kitab suci umat Islam itu dan terjemahannya ke berbagai bahasa.
"Dalam sistem keamanan kami ada sensor terhadap kemungkinan salah cetak. Sehingga, jika ditemukan kesalahan, maka mesin akan langsung berhenti otomatis. Untuk kualitas cetakan sendiri bisa tahan hingga 100 tahun," jelas Talal.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan bahwa kebutuhan penyediaan Al Quran di Indonesia masih tinggi.
Baca Juga: Alhamdulillah! Arab Saudi Akan Prioritaskan Jemaah Haji Asal Indonesia Segera
Berdasarkan data Kementerian Agama, total kebutuhan Al Quran setiap tahun lebih dari enam juta eksemplar. Sementara Unit Percetakan Al Quran (UPQ) Kementerian Agama, sejak 2016-2020, baru mencetak 1.705.000 mushaf.
"Tantangan UPQ ke depan adalah memenuhi kebutuhan mushaf Al Quran umat Islam Indonesia yang kian hari kian bertambah jumlahnya," pungkas Wamenag.
Berita Terkait
-
Bupati Cianjur Sebut Sarah dan Abdul Latif Kawin Kontrak, Keluarga: Bupati Sudah Gegabah
-
Bahasa Arab Menag Gus Yaqut Dipertanyakan karena Pakai Penerjemah, Dibela Aktivis NU
-
Takziah ke Rumah Sarah, Istri Wagub Jabar Beri Pesan Ini
-
Waduh! Praktik Kawin Kontrak di Cianjur Masih Marak
-
Alhamdulillah! Arab Saudi Akan Prioritaskan Jemaah Haji Asal Indonesia Segera
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed
-
Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025
-
Rilis Aturan Baru, OJK Minta Bank Laporkan Keuangan Transparan
-
Bos Uniqlo Ramal Dunia Bakal Bangkrut, Ini Faktornya
-
Yu Menglong Diduga Bunuh Diri, Berapa Gaji Aktor China?
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Kucuran Dana Rp 200 Triliun Berpotensi Bikin Kredit Macet, OJK: Tidak Ada yang Dikorbankan
-
Menolak Digusur, Pria 42 Tahun Malah Bangun Rumah 10 Lantai
-
IHSG Menguat di Awal Sesi, Saham Apa Saja yang Jadi Primadona?
-
Ekonom: Jangan Ada Agenda Politis di Demo Ojol 17 September