Suara.com - Harga minyak dunia relatif lebih stabil pada perdagangan Rabu, setelah selama 3 hari terakhir mengalami gejolak naik turun.
Mengutip CNBC, Kamis (25/11/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 6 sen, atau 0,07 persen menjadi USD82,25 per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), berkurang 11 sen, atau 0,14 persen menjadi USD78,39 per barel.
Amerika Serikat mengatakan akan melepaskan jutaan barel minyak dari cadangan strategis, berkoordinasi dengan China, India, Korea Selatan, Jepang dan Inggris, untuk mencoba mendinginkan harga setelah produsen OPEC Plus berulang kali mengabaikan desakan untuk menggelontorkan lebih banyak pasokan minyak mentah.
Jepang akan melepaskan "beberapa ratus ribu kiloliter" minyak dari cadangan nasionalnya, tetapi waktu penjualannya belum diputuskan, kata Menteri Perindustrian Koichi Hagiuda, Rabu.
Beberapa negara belum mengambil posisi yang membantu dalam hal harga minyak dan gas, ungkap Kepala Badan Energi Internasional, Rabu, dan mengatakan pasokan yang kurang sudah mencapai konsumen.
Analis mengatakan efek pelepasan cadangan terkoordinasi itu terhadap harga kemungkinan akan berumur pendek setelah bertahun-tahun terjadi penurunan investasi dan pemulihan global yang kuat dari pandemi Covid-19.
Pelepasan terkoordinasi itu dapat menambah sekitar 70 juta hingga 80 juta barel pasokan minyak mentah, lebih kecil dari lebih dari 100 juta barel yang diperhitungkan pasar, kata analis Goldman Sachs.
"Pada model penetapan harga kami, pelepasan seperti itu akan bernilai kurang dari USD2 per barel, secara signifikan kurang dari aksi jual $8 per barel yang terjadi sejak akhir Oktober," kata bank itu.
JPMorgan Global Commodities Research mengatakan dampak apapun pada harga minyak dari pelepasan minyak mentah mungkin tidak akan bertahan lama. Pialang itu juga memperkirakan permintaan minyak global akan melampaui level 2019 pada Maret 2022.
Baca Juga: Harga Bertahan Tinggi, Pembelian Minyak Goreng Curah di Jogja Menurun
Sementara perhatian sekarang beralih ke bagaimana Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya akan bereaksi terhadap pelepasan cadangan bersama itu, narasumber mengatakan kelompok itu tidak membahas penghentian sementara peningkatan produksi minyak untuk saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Permintaan Tinggi, Pasokan Terbatas: Saatnya ART Diakui Sebagai Pekerja Profesional
-
Kuota KPR Subsidi Bertambah, BTN Targetkan Kredit Tumbuh 9 Persen
-
Pemerintah Fasilitasi UMKM Perumahan untuk Akses Pembiayaan
-
DANA Kaget Sesi Malam, Masih Ada Rp 99 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Kolaborasi BRI dan Kemenimipas: BLK Nusakambangan Jadi Harapan Baru WBP
-
Kerja Cepat, Besok Menteri Purbaya Salurkan Rp 200 Triliun ke 6 Bank Termasuk BSI
-
4 Link DANA Kaget Malam Ini Dapatkan Saldo 279 Ribu Secara Cuma-cuma
-
Pendiri Es Krim Ben & Jerry's Kecam Unilever: Ini Bukan Lagi Merek yang Kami Bangun
-
Menkeu Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen Bukan Hal yang Sulit
-
Gercep Klik 7 Link DANA Kaget Hari Ini, Kesempatan Raih Saldo Ratusan Ribu