Suara.com - Menjadi pekerja di suatu perusahaan merupakan pilihan setiap orang pada usia produktif, tak terkecuali Tri Rahmawati (38), yang merupakan seorang tenaga kerja dalam usia produktif. Ia memberikan pendapatnya mengenai program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
“Saya dari awal kerja, sudah terdaftar di Program JKN-KIS kelas 1, karena dari perusahaan dan berdasarkan upah, kalau tidak salah. Menurut saya, kesehatan itu penting, dan meng-cover kesehatan itu sangat penting banget, karena saya nggak tahu kapan saya sakit atau kapan saya dapat musibah itu kan. Menurut saya, punya asuransi itu sangat baik, ikut milik pemerintah itu wajib seperti Program JKN-KIS, kalau mau yang swasta, ya silakan, itu pilihan,” jelasnya.
Ia menceritakan pernah menggunakan JKN-KIS saatmusibah kecelakaan. Setelah kejadian tersebut, terdapat benjolan di bagian tubuhnya akibat kelenjarnya membengkak. Ia memutuskan untuk segera ke fasilitas kesehatan tempatnya terdaftar.
Setelah dilakukan pemeriksaan, fasilitas kesehatan memberikan penanganan dan obat-obatan yang dibutuhkan dan belum dirujuk ke rumah sakit, karena masih bisa ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
“Pernah waktu itu saya mengalami kecelakaan, jatuh dari motor. Beberapa hari kemudian, di bagian ketiak saya ada benjolan, kemungkinan efek dari kejadian kecelakaan itu. Setelah mengetahui hal tersebut, segera saya ke klinik tempat saya terdaftar, tidak jauh dari rumah. Setelah diperiksa oleh dokter dan diberikan obat-obatan, kemudian saya sudah bisa pulang, tidak mengeluarkan biaya. Dokter juga belum merujuk, karena setelah diperiksa tidak ada hal membahayakan dan bisa ditangani di klinik. Saya sih tidak masalah, yang penting dokter sudah memeriksa dan bertanggungjawab atas hasil pemeriksaanya kan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, ia melihat beberapa kelebihan dalam Program JKN-KIS yang dirasakannya, seperti perpindahan faskes yang bisa dilakukan per 3 bulan sekali. Ia mengatakan, hal ini sangat berguna untuk peserta Program JKN-KIS, karena apabila ada hal yang dirasa tidak puas, bisa berpindah fasilitas kesehatan. Belum lagi menurutnya, tidak diwajibkan sesuai KTP, sehingga bisa bebas memilih sesuai prosedur yang berlaku.
“Enaknya Program JKN-KIS, yaitu faskesnya bisa milih tidak sesuai KTP. Saya bisa pindah, karena saya KTP Jakarta dan saya bisa milih faskes di klinik mana pun. Perpindahan faskes juga bisa 3 bulan sekali, misal di klinik ini saya nggak puas, pindah ke klinik sini atau yang lebih bagus pelayanannya,” tutupnya.
Berita Terkait
- 
            
              Layanan Digital Mudahkan Calon Ibu Ini Urus Perubahan Data JKN-KIS
- 
            
              Ingat! Aturan Iuran Kelas BPJS Kesehatan Resmi Dihapus Tahun 2022
- 
            
              Cara Cek BPJS Kesehatan Sudah Dibayar atau Belum, Tak Perlu Jauh-jauh ke Kantor Cabang
- 
            
              5 Cara Mengetahui Nomor BPJS Kesehatan, Cukup Pakai NIK
- 
            
              Cara Cek BPJS Kesehatan Aktif Atau Tidak, Mudah Banget!
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Emiten Pengelola Limbah Ini Raup Pendapatan Rp148 Miliar di Kuartal III 2025
- 
            
              Emiten Kongsian Aguan-Salim Catat Marketing Sales Rp1,98 T di Kuartal III 2025
- 
            
              Selaras Pembangunan Nasional, NHM Revitalisasi Akses Air Bersih Warga Desa Kusu Lovra
- 
            
              Urban Sneaker Society 2025 Presented by BRImo: Kolaborasi Gaya Hidup dan Inovasi Digital
- 
            
              Harita Nickel Cetak Pendapatan Rp22,4 Triliun, Kuatkan Komitmen ESG Lewat Audit IRMA Terb
- 
            
              UCJ Purwakarta di Atas Angka Nasional, Ketua Dewas Optimistis Bisa Segera Capai 100%
- 
            
              Ahli Ungkap Efektivitas dan Tantangan Program MBG
- 
            
              Danantara Sebut Ekspatriat di Garuda Indonesia Bawa Contoh Sukses yang Wajib Ditiru
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              IHSG Naik ke 8.184 di Akhir Bulan, Pasar Saham Mulai Rebound?