Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan virus covid-19 kini telah berevolusi menjadi varian-varian baru. Terbaru, terdapat varian omicron yang kini merebak di semua negara.
Namun, tutur Luhut, banyaknya varian Covid-19 ini disebabkan karena distribusi vaksin yang tidak merata antara negara maju dengan berkembang. Sehingga, membuat virus berevolusi menjadi varian yang ganas seperti delta.
"Pada tahun 2020 banyak berharap distribusi vaksin di 2021 dapat mempercepat pemulihan ekonomi, namun distribusi vaksin yang tidak merata antar negara menyebabkan adanya varian baru," ujar Luhut dalam "Ekonomi Outlook" yang digelar HIPMI, Selasa (25/1/2022).
Wakil Ketua KPCPEN ini menuturkan, Indonesia sempat merasakan tidak meratanya distribusi vaksin, sehingga dalam negeri diserang varian Delta dari India pada pertengahan tahun 2021 lalu.
Bahkan, lanjut Luhut, serangan varian delta ini membuat gelombang kedua terjadi di mana banyak rumah sakit yang tidak menampung pasien Covid-19, sehingga tak tertolong.
"Gelombang kedua bisa diatasi dengan pembatasan masyarakat, melalui PPKM Darurat dan diimplementasikan kerja sama kita semua. Belajar dari gelombang pertama PPKM, juga direlaksasikan secara perlahan atau per level sesuai tingkat keparahan. Tracing, testing, dan aplikasi pedulilindungi terus digalakkan agar ekonomi bisa dibuka bertahap," ucap dia.
Namun demikian, Luhut melihat saat ini pemerintah kembali waspada di mana adanya varian omicron yang ditemui di Afrika Selatan. Sebab, berdasarkan pengamatan awal varian omicron berpotensi lebih mudah menular.
"Di sisi lain sejauh ini gejala masih ringan, tapi kita tidak boleh anggap enteng," imbuh dia.
Sebelumnya, Luhut menganggap kenaikan kasus aktif varian omicron belum tinggi seperti varian Delta. Bahkan, bilang dia, dengan kenaikan kasus yang terjadi masih lebih rendah dari 90% jika dibandingkan dengan kasus puncak Delta.
Baca Juga: Masyarakat Hanya Diminta Waspada di Tengah Menggilanya Kasus Omicron
"Sejak varian Omicron ditemukan satu bulan yang lalu di Indonesia, hari ini belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus yang cukup eksponensial seperti yang terjadi di belahan negara yang lain," ujar Luhut dalam konferensi pers PPKM secara virtual, Senin (24/1/2022),
Selain itu, Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) ini juga mengungkapkan, posisi keterisian kamar tidur rumah sakit atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di Jawa Bali jauh lebih baik dibandingkan dengan awal kenaikan varian delta.
Sehingga, lanjut dia memberikan ruang yang lebar sebelum mencapai batas mengkhawatirkan 60%. "Kasus kematian harian di seluruh wilayah Jawa Bali selama 14 hari terakhir juga masih pada tingkat yang cukup rendah," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu