Suara.com - Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni menyebut warteg bakal terancam tutup, jika perajin tahu dan tempe mogok produksi. Sebab, tahu dan tempe kini menjadi wajib ada dalam deretan makanan di warteg.
Menurutnya, tahu dan tempe merupakan salah satu bahan makanan yang paling murah dan mudah untuk dikreasikan dalam masakan.
"Berimbas, bisa tutup kan bahan bakunya dari sana. Kita juga bisa tutup kalau tahu dan tempenya nggak ada. Karena itu bahan yang paling murah yang bisa kita jual sekarang," ujar Mukroni saat dihubungi, Senin (14/2/2022).
Dia melanjutkan, dengan kenaikan harga tahu dan tempe juga berimbas pada pendapatan warteg. Karena, jika pemilik warteg menaikkan harga makanan, maka banyak konsumen yang enggan makan di warteg.
"Artinya, teman-teman yang makan di warteg akhirnya masak sendiri, akhirnya keluarga yang punya tabungan sekarang tidak punya tabungan, sekarang justru masak sendiri, lebih irit yang tadinya makan di warteg," ucapnya.
Meski begitu, tambah Mukroni, menaikan harga makanan bukan strategi terakhir, bisa saja pemilik warung mengurangi porsi makanan yang disajikan ke konsumen.
"Untuk sementara, kan kita pakai kreatif dikecilkan, tapi nanti lihat perkembangannya, kalau nggak bisa ya kita naikkan harganya. Ya misalkan oreg tempe misalkan lima sendok kita kurangi empat sendok, istilahnya begitu, porsinya diperkecil. Karena kasihan daya beli, ya pinter-pinter kita aja, jangan naikkan lah," katanya.
Sebelumnya, perajin tahu dan tempe berencana kembali untuk mogok produksi, setelah mendapati harga kedelai yang tinggi sebagai bahan baku produksi tahu dan tempe.
Mogok produksi sebelumnya sempat dilakukan perajin tahu tempe pada akhir tahun 2020 lalu yang juga diakibatkan oleh kenaikan harga kedelai.
Baca Juga: Harga Kedelai Mahal, Anggota Komisi IV DPR: Pemerintah Gagal Sediakan Pasokan
Ketua Umum Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin membenarkan, sebagian dari perajin memang akan mogok produksi, terutama pengrajin di wilayah Jabodetabek.
"Ada (rencana mogok). Jadi sebagian yang mau mogok, di daerah jakarta, Jabodetabek, dan beberapa daerah lain," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Pemda Pinjam Duit ke Pemerintah Pusat, Menkeu Purbaya Beri Bunga 0,5 Persen
-
CIO Danantara Pandu Sjahrir Bantah Emiten TOBA Ikut Tender Proyek Waste-to-Energy
-
Telkom Jamin Keamanan Data dan Keandalan Sistem, HDC NeutraDC-Nxera Batam Raih Sertifikasi Tier-3
-
7 Fakta PHK Massal Karyawan Pabrik Ban Michelin Cikarang Timur
-
4 Syarat Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Siapa Saja Bisa Ajukan?
-
Bangun Pabrik Soda Ash Pertama, Dirut Pupuk Indonesia: Impian Tiga Dekade Lalu Akhirnya Terwujud
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Pertamina Pasok 100 Ribu Barel BBM Murni ke BP-AKR
-
BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum 2025: Wujud Nyata Dukung Indonesia Emas 2045
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga