Suara.com - Harga paladium melonjak pada perdagangan Senin, setelah Barat ramai-ramai menjatuhkan lebih banyak sanksi pada Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran gangguan pasokan dan menempatkan emas kenaikan bulanan terbesar dalam sembilan bulan.
Mengutip CNBC, Selasa (1/3/2022) harga paladium melambung 5,1 persen menjadi USD2.488,20 per ounce setelah mencatat sesi tertinggi USD2.551,50.
Paladium berada di jalur untuk mencatat kenaikan bulanan ketiga berturut-turut.
Nornickel Rusia adalah pemasok paladium terbesar di dunia, yang digunakan pabrikan otomotif untuk catalytic converter.
"Ketika sanksi meningkat pada Rusia dan ketegangan memanas, itu menciptakan ancaman kelangkaan (bagi kelompok logam platinum)," kata Eric Scoles, analis Blue Line Futures.
"Defisit pasokan paladium tentu bisa meningkat jika Amerika Serikat tidak melakukan bisnis dengan produsen utama tersebut," Scoles menambahkan.
Sementara itu harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD1.898,25 per ounce, setelah melesat sebanyaknya 2,2 persen di awal sesi. Sementara, emas berjangka AS ditutup menguat 0,7 persen menjadi USD1.900,70 per ounce.
Emas, sering digunakan sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, melejit sekitar 6,5 persen pada Februari, setelah melonjak ke level tertinggi 18 bulan di USD1.973,96 minggu lalu.
Baca Juga: Barat Beri Sanksi Berat ke Rusia, Harga Minyak Kian Melonjak Tinggi
"Ketika ketegangan geopolitik menjadi sangat tinggi, emas masih merupakan aset safe-haven utama yang mengungguli mata uang kripto dan bahkan aset lainnya seperti Treasuries," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Pasar keuangan merosot dan harga minyak melonjak karena sekutu Barat meningkatkan upaya untuk menghukum Rusia dengan sanksi baru.
Sebagai tanggapan, Senin, bank sentral Rusia bergerak untuk melindungi ekonomi ketika invasi ke Ukraina berlanjut, memperkuat langkah-langkah lain termasuk jaminan akan meneruskan pembelian emas di pasar domestik.
Sedangkan harga perak di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD24,31 per ounce, sementara platinum anjlok 1,6 persen menjadi USD1.037,51.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit