Suara.com - Kementerian PUPR tengah membangun 1.951 Hunian Tetap (Huntap) untuk masyarakat erdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dalam membangunan ribuan Huntap tersebut.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak. Tapi rumah yang dibangun diharapkan memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya.
"Pemerintah membangun rumah masyarakat terdampak bencana bukan hanya memperbaiki kerusakannya saja namun juga mengharapkan adanya permukiman baru yang tangguh terhadap bencana sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman,” kata Basuki.
Sementara Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menerangkan, pembangunan Huntap tersebut dilaksanakan sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Sebagai informasi, pembangunan Huntap tersebut dilaksanakan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR bersama BUMN Karya yakni PT Brantas Abipraya dan PT Hutama Karya. Proses pembangunannya telah dimulai pada bulan Januari 2022 lalu.
Huntap yang dibangun adalah rumah tipe 36 dan akan digunakan untuk merelokasi warga terdampak erupsi yang berasal dari tujuh desa di Kabupaten Lumajang yakni Desa Sumbersari, Desa Kebondeli Utara, Desa Kebondeli Selatan, Desa Curah Koboan, Desa Gumukmas, Desa Kamarkajang, dan Desa Kajar Kuning
Anggaran pembangunan Huntap sebanyak 1.951 unit tersebut sekitar Rp 350,55 miliar. Huntap dibangun dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang memiliki teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat.
Selain bangunan Huntap, kawasan relokasi juga akan dilengkapi fasilitas lain untuk mengakomodasi kegiatan sehari-hari warga seperti, fasilitas umum, masjid, sekolah, sarana olahraga, lapangan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan pasar, dan tempat pemakaman. Selain itu, Kementerian PUPR juga akan membangun instalasi air bersih yang bersumber dari Kali Tunggeng dengan target layanan 2.000 unit rumah serta penhijauan berupa hutan bambu.
"Pembangunan rumah khusus Huntap ini merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk memulihkan kerusakan pasca bencana Erupsi Gunung Semeru Kabupaten Lumajang Jawa Timur yang terjadi pada Desember 2021 lalu. Huntap yang dibangun adalah rumah tipe 36 di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto saat meninjau proses pembangunan Huntap di Kabupaten Lumajang, Kamis, (3/3/2022).
Baca Juga: Audio Terbaru Milik Vivan Dukung Kebutuhan Meeting dan Belajar Online dengan Suara Jernih
Iwan menerangkan, para calon penghuni Huntap telah ditetapkan by name by address oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang. Saat ini kurang lebih hampir 1.154 unit telah tertangani, 800 unit diantaranya panel Risha telah terpasang, dan sekitar 200 unit diantaranya telah tertutup atap.
"Sesuai arahan Wapres saat mengunjungi lokasi diharapkan sebelum Hari Raya Idul Fitri masyarakat sudah dapat menempati Huntap ini. Kami harap Huntap yang telah dilengkapi fasilitas umum dan sosial ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi warga terdampak dan dapat menempati, merawat dengan baik agar menjadi rumah inti tumbuh,” harapnya.
Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq menyatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada kementerian PUPR yang telah membangun Huntap dengan berbagai fasilitas pendukungnya.
"Pemkab Lumajang berharap adanya relokasi warga ini dapat mengakomodir dan memulihkan ekonomi masyarakat pasca bencana beberapa waktu lalu," katanya.
Berita Terkait
-
Ajak Mahasiswa Melek Teknologi, BEM Nusantara Gelar Pelatihan Kepemimpinan
-
Metode Pembelajaran Hibrid Rentan Munculkan Pelanggaran Akademik, Teknologi Pendidikan Bisa Jadi Solusi
-
Inilah Gambaran Karir di Dunia Teknologi Informasi, Sangat Prospektif!
-
Qualcomm dan Microsoft Kolaborasi Hadirkan Teknologi Chip to Cloud
-
ZTE Ungkap Tren Penggunaan 5G Tahun Ini di Indonesia
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
Terkini
-
10 Fakta Etanol BBM yang Tuai Pro dan Kontra, Benarkah Buat Mesin Cepat Berkarat?
-
IHSG Terjun Bebas di Sesi Pertama! Apa yang Terjadi?
-
ESDM Bantah Ada Pembelaan Soal Saran SPBU Swasta Beli BBM Murni dari Pertamina
-
Daftar Negara-negara yang BBM-nya Dicampur Etanol
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Menkeu Purbaya Blak-blakan soal 26 Pegawai Pajak Dipecat: Menerima Uang, Tidak Bisa Diampuni!
-
Begini Nasib Anggaran MBG yang Bakal Ditarik Menkeu Purbaya Jika Tak Terserap
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
9 Kriteria Penerima KJP Pasar Jaya Oktober, Kader PKK dan Guru Non-ASN Dapat Jatah?
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!