Suara.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen mengurangi peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui program pengelolaan sampah. Komitmen ini juga akan dilakukan bersama Rekosistem, perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang dan lingkungan.
SVP Operasi & Produksi Pupuk Indonesia, Muhammad Arief Rusdi mengatakan bahwa kerjasama Pupuk Indonesia dengan Rekosistem ini juga sejalan dengan agenda pemerintah dalam pertemuan G20, salah satunya antisipasi perubahan iklim.
"Oleh karena itu, Pupuk Indonesia bekerjasama dengan Rekosistem untuk menerapkan pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab," demikian ungkap Arief.
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total sampah nasional pada tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton dimana komposisi sampah anorganik mencapai 55 persen dari total sampah di Indonesia. Jika dilihat dari sumbernya, rumah tangga menyumbang paling banyak terhadap sampah nasional, yakni 42,23 persen sedangkan perkantoran menyumbang 6,72 persen.
Sementara berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dalam Pasal 12 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan.
Dengan begitu, Arief mengatakan bahwa pengelolaan sampah yang tepat harus menjadi perhatian utama seluruh insan Pupuk Indonesia. Lebih lanjut Arief mengatakan bahwa saat ini sampah masih sering dikelola dengan cara yang linear, yaitu gunakan barang lalu buang sampahnya di tempat sampah.
"Kita perlu mulai membiasakan dengan model sirkular, yaitu dengan pemakaian kembali mampu memperpanjang manfaat barang dan sistem pengelolaan sampah dengan cara daur ulang dapat mengurangi penggunaan sumber daya," kata Arief.
Dengan kerjasama dengan Rekosistem, Arief berharap seluruh insan Pupuk Indonesia berkontribusi besar terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan perbaikan lingkungan kedepannya.
Adapun kerjasama Pupuk Indonesia dengan Rekosistem ini nantinya akan menyediakan dropbox sampah yang berada di kantor Pupuk Indonesia. Untuk melakukan setor sampah, pertama-tama para pengguna harus mengolah sampah organik ke dalam kardus. Selanjutnya, sampah tersebut langsung dikirim ke dropbox yang berada di Kantor Pupuk Indonesia.
Kemudian, para pengguna membuka aplikasi Rekosistem untuk menekan tombol setor dan pilih tempat serta jenis penyetoran sampah. Pada proses ini, nantinya para pengguna akan mendapatkan voucher 'Pupuk Indonesia' yang akan dituliskan pada kemasan. Setelah itu, para pengguna membuka pintu atas dropbox dan menyetorkan sampah dan tutup kembali setelah selesai menyetor. Tahap selanjutnya, para pengguna bisa memantau proses selanjutnya melalui aplikasi Rekosistem.
Berita Terkait
-
Pertamina, Pupuk Indonesia dan Mitsubishi Corporation Sepakat Kembangkan Bisnis Blue/Green Hydrogen dan Ammonia
-
Hari Peduli Sampah Nasional 2022: Kampanye "Conscious City Bandung" untuk Kurangi Sampah Plastik
-
Penampakan Kali Cikeas di Cikarang yang Dipenuhi Sampah Rumah Tangga, Warga pun Dibuat Geram
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis
-
Alasan Arsari Group Pegang Saham COIN
-
Survei: Skincare Ditinggalkan, Konsumen Kini Fokus ke Produk Kesehatan
-
IHSG Rebound Balik ke 8.700, Cek Saham-saham yang Cuan
-
Mendag Pastikan Negosiasi Tarif dengan AS Masih Berjalan